Salin Artikel

Kopi Konservasi, Prospek Keberlanjutan Kopi di Masa Depan

Dengan konsep itu kata Sadikin atau yang disapa Gembel, seorang aktivis lingkungan asal Bener Meriah, selain dapat menjaga keberlangsungan kawasan hutan, dapat pula menjaga kualitas dan kuantitas kopi di tengah ancaman perubahan iklim yang terus terjadi di dunia.

Selain proteksi untuk keberlangsungan Kopi Arabika Gayo, kopi konservasi adalah solusi yang tepat sebagai upaya kampanye untuk penikmat kopi di dunia internasional.

"Upaya ini bagus untuk menyampaikan kepada dunia, bahwa Kopi Arabika Gayo, diproduksi dengan cara tidak merusak kawasan hutan," ucap dia kepada Kompas.com, di sela acara peringatan Hari Kopi Internasional di Terminal Bandara Rembele, Bener Meriah, Aceh, Minggu (1/10/2017).

Untuk itu tambah Gembel, pemerintah tiga kabupaten penghasil Kopi Arabika terbesar di Asia Tenggara itu perlu mendorong para petani kopi untuk mengkonservasi minimal batas lahan kopi yang mereka miliki.

"Pemerintah sebaiknya menentukan standar minimal, kira-kira berapa pohon tegakan yang wajib ditanami petani, sehingga selain suplai oksigen yang memadai, keperluan akan kayu kedepan nanti dapat terpenuhi dengan legal," ucapnya.

Gembel menyebutkan, upaya itu merupakan prospek yang sesuai untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim secara global, karena akan beresiko mengurangi kuantitas Kopi Arabika Gayo dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Perkiraan itu kata dia, disampaikan langsung oleh Ketua Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG), Mustafa Ali, dalam beberapa kali pertemuan resmi di sejumlah daerah.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/01/13360601/kopi-konservasi-prospek-keberlanjutan-kopi-di-masa-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke