Salin Artikel

Akhirnya, 50 Ton Tumpahan Minyak Sawit Mentah Disedot dari Teluk Bayur

"Ya, sore ini 100 persen tumpahan minyak tersebut sudah berhasil disedot. Tidak ada lagi gumpalan minyak mengapung," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Al Amin yang terus memantau penyedotan, Jumat (29/7/2017).

Sementara itu, Manager Operasional PT Wira Indo Mas (WIM) Hendra Leo membantah kabar beredar bahwa tumpahan minyak mencapai 3.000 ton.

Ia menyebutkan, tangki yang mengalami kebocoran memang berkapasitas 3.000 ton, tetapi saat kejadian hanya diisi 750 ton.

Tidak semua minyak tumpah ke laut, karena sebagian berhasil dipindahkan ke tangki lain dan ke kolam penampungan. "Sekitar 500 ton berhasil dipindahkan ke tangki lain, 200 ton masuk kolam penampungan dan sisanya inilah yang masuk ke laut," ucapnya.

Hendra menambahkan, minyak sawit yang tumpah ini tergolong minyak nabati yang kaya lemak atau disebut Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) dan tidak berbahaya bagi biota laut. Lemak ini bisa menjadi makanan ikan.

PFAD sendiri merupakan sisa penyulingan kelapa sawit dari CPO. Sifatnya cepat membeku jika terkena udara. Karena itu, saat PFAD ini jatuh ke laut, ia cepat membeku dan mengapung di perairan.

Sebelumnya, Kamis (28/7/2017) telah terjadi kebocoran pipa yang menyebabkan tumpahnya minyak sawit mentah di perairan Teluk Bayur. Minyak dengan cepat menyebar dan mencapai dermaga.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/29/22191341/akhirnya-50-ton-tumpahan-minyak-sawit-mentah-disedot-dari-teluk-bayur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke