Salin Artikel

Tradisi Nganggung di Pangkal Pinang Ajarkan Semangat Gotong Royong

Hidangan makanan yang dikemas dalam tudung saji digelar sepanjang hampir tiga ratus meter.

Akses jalan di depan Masjid Al Hikmah yang menjadi lokasi nganggung ditutup sementara karena dipenuhi warga yang bersiap untuk menyantap hidangan dari dalam tudung saji.

Beraneka makanan khas daerah tersaji dalam setiap hidangan. Ada ketupat, rendang, kepiting, gulai hingga buah-buahan. Seluruh hidangan berasal dari swadaya warga setempat.

(Baca: Libur Tahun Baru Islam, Monas Dipadati 20.000 Orang)

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias menikmati hidangan. Kegiatan nganggung diisi juga dengan ceramah agama serta hiburan penampilan nasyid dan rebana siswa sekolah dasar.

Lurah Jerambah Gantung Pangkal Pinang, Erineldi mengatakan, tradisi nganggung dilakukan untuk mengubah mindset sebagianwarga yang selama ini kerap merayakan tahun baru dengan kegiatan hura-hura.

Melalui tradisi nganggung diharapkan terjalin silaturahmi sekaligus menjaga kekompakan antar sesama warga melalui makan bersama,” ujar Erineldi saat berbincang dengan kompas.com, Kamis (21/9/2017).

Menurutnya, kegiatan nganggung merupakan ketiga kalinya dilaksanakan dalam perayaan tahun baru Islam. Ke depan kegiatan ini akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Selain menjaga tradisi daerah juga mengenalkan pada generasi muda akan pentingnya hidup bergotong royong.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/21/18580031/tradisi-nganggung-di-pangkal-pinang-ajarkan-semangat-gotong-royong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke