Salin Artikel

CGV Movie Project, "Kawah Candradimuka" Sineas Muda Indonesia

Setelah beberapa tahun mengelar Toto's Film Making Class (pelatihan pembuatan film untuk siswa-siswi SMA/SMK), CGV Blitz kembali memberi kesempatan bagi sineas muda di Indonesia melalui CGV Movie Project.

CGV Movie Project menjadi semacam kawah candradimuka bagi para sineas muda Indonesia. Dimana sineas muda Indonesia yang terpilih akan ditempa dalam hal ide, penulisan skenario, pra-produksi, produksi, hingga cost production untuk menghasilkan karya film berkualitas.

Cempaka, CGV Movie Project Head mengatakan, sebelumnya CGV menyelenggarakan Toto's Film Making Class yakni program membuat film untuk anak-anak SMA/SMK. Berawal dari sana, muncul ide untuk membuat CGV Movie Project.

"Akan lebih seru lagi kalau membuat suatu program yang usia pesertanya lebih dewasa, 20 tahun sampai 30 tahun, dan akhirnya lahirlah CGV Movie Project ini," ujar Cempaka, CGV Movie Project Head saat ditemui Kompas.com, Senin (11/9/2017).

CGV Movie Project 2017 ini yang pertama kali digelar dan secara ide lebih matang dibandingkan sebelumnya. Selain itu, dari sisi pesertanya juga berbeda. Peserta CGV Movie Project bukan lagi pemula tetapi sineas yang memiliki pengalaman di bidang film.

Bahkan ada beberapa peserta yang menjuarai berbagai festival film di Indonesia. Kehadiran CGV Movie Project ini pun direspons positif oleh para sineas muda.

Terbukti ada 190 tim dari seluruh Indonesia yang mengirimkan ide cerita dari berbagai genre film. Ratusan tim ini dinilai tim juri dan terpilih 17 tim.

"Jadi mereka mengirimkan ide cerita, lalu tim juri memilih ide cerita yang menarik, orisinalitas, kreativitas, lalu memungkinkan atau tidak dibuat film durasi 20 menit-30 menit. Film yang kita mau memang bukan film pendek, genrenya apapun, dokumenter atau film yang lain bebas, hanya animasi memang belum," tuturnya.

"Tema tahun ini tidak kita tentukan. Karena kita ingin melihat seliar apa ide-ide sineas muda Indonesia," ucapnya.

Sebanyak 17 tim yang terpilih kembali bersaing. Mereka mempresentasikan ide cerita sampai biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi film di hadapan tim juri yakni Ismail Basbeth, Anggia Kharisma, dan Salman Aristo.

Dari 17 tim yang berangkat ke Jakarta ini, dipilih 3 tim dan akan mendapatkan dana untuk memproduksi film.

"Tiga tim yang lolos ini kita berikan pendanaan masing-masing Rp 50 juta untuk produksi film sebagai hasil akhirnya," bebernya.

Tak cukup sampai di situ, tiga tim yang lolos lalu ke Yogyakarta mengikuti bootcamp untuk menggodok ide cerita mereka.

Selama Lima hari, mulai Senin 11 September 2017 hingga 15 September 2017 di Rumah Film Indonesia, tim yang lolos akan mendapatkan materi dari penulis skenario film Indonesia yakni Salman Aristo, Arief Ash-Shiddiq, dan Ifan Adriansyah Ismail.

"Di Yogyakarta untuk menggodok ide cerita dan penulisan skenario. Pemenangnya memang belum ditentukan. Nanti tim juri di penilaian akhir akan melihat keseluruhan bukan hanya hasil filmnya saja. Tetapi, ide cerita, naskah, pra produksi, produksi, sampai cost production," ucapnya.

Tak hanya menggodok ide dan penulisan skenario, tiga tim peserta yang lolos di bootcamp CGV Movie Project 2017 juga bisa secara langsung bertatap muka dan sharing tentang penyutradaraan dengan salah satu sutradara film Indonesia.

"Mereka, kita kasih tambahan untuk setiap kelompok bisa sharing-sharing dengan sutradara film. Sutradara yang kita pilih mas Ismail Basbeth, karena memang sebelumnya sudah ketemu dengan peserta, sudah tahu ide ceritanya dan orang Yogya juga," tuturnya.

Menurutnya, setelah dari Yogyakarta, tiga tim ini mulai proses memproduksi film. Targetnya proses produksi film selesai pada akhir Oktober 2017.

"Rilis Film Desember awal tahun ini. Kita berkolaborasi dengan JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival), nah nanti di acara JAFF itu akan ada CGV Movie Awards yang menayangkan tiga Film yang sekarang lagi digodok ini, dan kita akan mengumumkan siapa juaranya," tuturnya.

Sementara itu, salah satu sineas muda dari Jakarta Luthfan Nur Rochman mengaku senang karena bisa lolos tiga besar di CGV Movie Project.

"Saya sudah mulai membuat film dari SMA. Beruntung banget bisa lolos dan belajar langsung dari master-master di bidang film," ucapnya.

Menurutnya acara ini bagus untuk mengembangkan para sineas muda di Indonesia. Ia berharap kegiatan tersebut bisa digelar secara continue.

"Ini sangat mendukung sineas muda, dulu-dulu pernah ikut yang seperti ini, tapi tidak setiap tahun ada. Saya harap CGV Movie Project terus ada dan digelar continue," pungkasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2017/09/12/08192541/cgv-movie-project-kawah-candradimuka-sineas-muda-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke