Salin Artikel

Mahfud MD: Jangan Ada Kekerasan Saat Aksi Bela Rohingya

Hal itu disampaikan Mahfud ketika menanggapi rencana aksi bela Rohingya oleh ratusan organisasi masyarakat (ormas) di Masjid An-Nur, dekat Candi Borobudur, Magelang, Jumat (8/9/2017) mendatang.

"Yang penting (saat aksi) jangan melakukan kekerasan," ujar Mahfud di Universitas Tidar (Untidar), Kota Magelang, Selasa (5/9/2017).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan,  pemerintah telah memberikan perhatian serius terhadap konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, itu. Presiden Jokowi pun telah mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk melakukan diplomasi langsung kepada penguasa negera tersebut.

Diplomasi dinilai menjadi langkah tepat untuk ikut menyelesaikan persoalan Rohingya. Sebelum berangkat ke Myanmar, katanya, Kemenlu lebih dulu memanggil sejumlah ormas untuk berdiskusi, salah satu Majelis Nasional KAHMI.

"Kita ambil jalur diplomasi menyikapi persoalan Rohingnya," ucap Mahfud.

Menurut dia, perwakilan dari Indonesia cenderung lebih bisa diterima Myanmar, baik dari pemerintahannya dan rakyatnya sendiri. Ia pun menyerahkan persoalan penyelesaian ini kepada pemerintah.

"Indonesia merupakan negara yang diterima untuk berbicara, yang lain terlalu banyak memihak," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/06/05470071/mahfud-md--jangan-ada-kekerasan-saat-aksi-bela-rohingya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke