NEWS
Salin Artikel

Kawanan Kera Serang Ladang di Semarang, Petani Rugi Rp 300 Juta

Kepala Desa Sepakung Ahmad Nuri mengatakan, kerugian tersebut merupakan estimasi dari kerusakan tanaman yang masih dalam perawatan dan tanaman menjelang panen. Kerusakan terjadi di empat dusun, yakni Dusun Nggowono, Srandil, Jingkol, serta Kenongo.

"Keempat dusun ini yang terdampak paling parah, sebenarnya 11 dusun juga kena," kata Nuri, Senin (14/8/2017).

Menurut Nuri, kejadian ini telahn disusun dalam sebuah laporan untuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah. Selain kerugian petani, laporan tersebut memuat data rinci tentang luas areal pertanian yang terdampak serangan kera.

"Setelah dapat tanda tangan mengetahui Pak Camat, surat ini akan langsung di kirim ke BKSDA Jawa Tengah. Mudah-mudahan ada solusi," kata Nuri.

Ia mengaku, surat tersebut menindaklanjuti saran dari tim BKSDA Jawa tengah yang melakukan observasi beberapa hari lalu. Laporan tertulis ini dikirim sebagai dasar permohonan untuk mengurangi populasi kera di wilayahnya.

"Semoga segera ada tindak lanjut dan ada langkah-langkah konkrit dalam menangani persoalan hama kera ini," jelasnya.

Warga, lanjutnya, sangat menginginkan pemerintah mengurangi populasi kera. Sebab serangan kera liar semakin meresahkan warga desanya.

Sementara itu, Koordinator Satgas Konflik Manusia dengan Satwa Liar BKSDA Provinsi Jawa Tengah, Suhariono mengatakan, ada empat cara mengurangi populasi kera.

Keempat cara ini yakni pengusiran dari lahan pertanian, penggiringan kawanan kera ke lokasi lain, penangkapan hidup-hidup, atau dilumpuhkan. Cara yang keempat ini merupakan opsi terakhir jika ketiga opsi tidak efektif lagi," tegasnya.

Suhariono menegaskan, kera sebenarnya satwa liar yang tidak dilindungi Undang-undang. Namun dalam kasus di Desa Sepakung ini, Hariono mengimbau warga untuk sementara melakukan pengusiran kera dengan bunyi-bunyian.

Selain itu warga juga diimbau memasang jaring di lokasi pertanian untuk meminimalisir dampak serangan kera merusak lahan pertanian. "Warga juga tidak diperkenankan untuk membunuh kawanan kera ini, apalagi dengan menggunakan racun," tuntasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/15/03002221/kawanan-kera-serang-ladang-di-semarang-petani-rugi-rp-300-juta

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Regional
Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke