Salin Artikel

Kawanan Gajah Tiga Hari Berkeliling Permukiman dan Merusak Ladang

Kepala Seksi Wilayah Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Sasriful Hadi, mengatakan, pihaknya bersama sebuah LSM dan masyarakat terus berupaya menggiring gajah liar untuk kembali masuk ke habitatnya.

Sedikitnya 500-700 unit petasan digunakan untuk menghalau kawanan gajah.

"Kawanan gajah itu merusak ladang perkebunan seperti pepaya, kelapa dan kopi milik warga," kata Sasriful, Jumat (11/8/2017).

Sebenarnya, kata Sasriful, konflik gajah dan manusia ini memang terjadi secara berulang. Konflik terakhir terjadi pada pertengahan Bulan Juni lalu dengan jumlah 11 ekor gajah.

Kawanan gajah tersebut merusak perkebunan warga Desa Padang Agung. Sekarang kelompok satwa ini mendatangi juga Desa Karang Agung yang sebelumnya tidak pernah terlibat konflik dengan gajah.

"Kelompok yang datang kali ini lebih besar ada 20, sehingga membuat kami cukup kewalahan, sedangkan amunisi sudah hampir habis," katanya lagi.

Warga juga kerap marah kepada pihak polisi hutan karena gagal menjaga gajah tidak masuk ke permukiman.

"Warga sampai mengancam kalau kesabaran warga sudah hilang akan meracun gajah-gajah tersebut. Tapi saya tidak mengomentari ancaman warga itu," ujarnya lagi.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/11/09352091/kawanan-gajah-tiga-hari-berkeliling-permukiman-dan-merusak-ladang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke