Salin Artikel

Kekeringan di Gunungkidul, "Water Cannon" Pun Diturunkan

Salah satu wilayah yang mengalami kekeringan adalah di Dusun Bentar, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong. Dusun ini memang terletak di daratan tinggi pegunungan karst.

Meski hanya sekitar 5 km dari sumber air besar, warga sekitar sudah mengalami kekeringan sejak dua bulan terakhir.

"Warga di sini sudah mengalami kekeringan sejak PAH (Penampungan Air Hujan) habis, sekitar habis Lebaran lalu," kata Suparmi, warga setempat, Rabu (9/8/2017).

Warga harus membeli air dari tangki swasta sebesar Rp 150.000 per tangki. Selain tangki swasta, warga membeli eceran sebesar Rp 500 per jeriken.

"Setiap rapat musren (Musrenbangdus) sudah diusulkan menarik air dari bawah tetapi memang kendalanya dusun kami berada di dataran tinggi sehingga pompa tidak kuat," ungkapnya.

Warga lainnya, Partiyem, mengaku sudah tiga kali membeli air per tangki, itu pun karena mendapatkan bantuan dari beberapa instansi maupun swasta.

"Air digunakan untuk semuanya sampai memberikan minum ternak," ucapnya.

Sementara itu, kendaraan water cannon yang biasanya digunakan Polres Gunungkidul menjalankan fungsi dalmas untuk kegiatan anti huru-hara tersebut dipakai menyusuri jalan perbukitan untuk menyalurkan bantuan air bersih.

"Ini menujukkan bahwa kendaraan water cannon tidak hanya untuk kegiatan kepolisian (huru hara), tetapi juga digunakan untuk membantu mengatasi bencana alam seperti membantu keringan. Kita memaksimalkan kendaraan yang kita miliki," kata Wakapolres Kompol Verena Sri Wahyuningsih.

Kapasitas water cannon mampu mengangkut 6.000 liter air cukup diberikan kepada warga. Nantinya pihak Polres akan terus menyalurkan bantuan air bersih ke warga.

"Bantuan air bersih dan sembako ini dalam rangka HUT ke-72 RI," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/09/17062671/kekeringan-di-gunungkidul-water-cannon-pun-diturunkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke