Salin Artikel

Gubernur Babel Nilai Bursa Timah Tak Beri Keuntungan

Bursa timah baru akan dibentuk jika bursa yang sudah ada tidak mampu memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. “Kami melihat sejauh ini tidak ada keseriusan dari bursa yang ada,” ujar Erzaldi, Senin (7/7/2017).

Bursa timah yang sudah ada yakni Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) kini di ujung tanduk, karena tidak memiliki kesepahaman dengan pemerintah daerah. Sejumlah klausul yang diajukan, kata Erzaldi, belum terpenuhi.

Seperti pembangunan kantor di Kepulauan Bangka Belitung, serta mendongkrak harga jual timah yang belum terealisasi.

“Bahkan saat ini ada perubahan struktur yang tidak lagi menempatkan para pendiri di dalamnya. Jelas ini tidak berpihak pada daerah. Apalagi saat bencana, bagaimana kontribusi mereka tidak jelas,” ujar mantan bupati Bangka Tengah itu.

Terkait permasalahan bursa timah, stakeholder telah menggelar rapat koordinasi di Kantor Staf Presiden (KSP) yang dipimpin Teten Masduki. Pertemuan yang digelar pekan lalu, turut dihadiri Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), AITI, ICDX dan PT Timah (Persero) Tbk.

“Intinya kami berharap keuntungan timah kembali pada masyarakat daerah penghasil. Jangan cuma numpang kantor dagang saja,” ungkap Erzaldi.

Sebagaimana diketahui, ICDX menjadi salah satu bursa penjualan timah internasional yang berkantor di Jakarta. ICDX menambah daftar bursa yang sudah ada, selain London Metal Excange (LME) yang berbasis di Inggris.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/07/14271171/gubernur-babel-nilai-bursa-timah-tak-beri-keuntungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke