Salin Artikel

"Ini Kota Kecil, kalau Ada Angkutan Online Habislah Penumpang Angkot"

Akibat angkot mogok beroperasi, banyak penumpang untuk berbagai jurusan telantar.

Perwakilan pengurus angkot dari masing-masing jurusan mendatangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi di Jalan Arif Rahman Hakim. Sementara di luar kantor, puluhan awak angkot menunggu.

"Ini kota kecil Pak, penumpangnya juga tidak banyak. Sekarang ada angkutan online, habislah sudah para penumpang angkot," ungkap salah seorang sopir, Agus (35) saat berbincang dengan Kompas.com di depan kantor Dishub, Senin siang.

Padahal, lanjut dia, setiap hari para sopir angkot harus setor kepada pemilik Rp 100.000. Belum lagi harus membayar biaya lain selama beroperasi, seperti biaya jalur.

"Sekarang kalau pulang ke rumah paling bawa uang sekitar Rp 40.000, kalau sebelum-belumnya, alhamdulilah bisa mencapai Rp 100.000," ujar dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para penumpang yang telantar menumpuk di sejumlah lokasi, salah satunya persimpangan Degung. Mayoritas para penumpang di lokasi ini hendak pergi Cisaat.

Para penumpang yang telantar akhirnya diangkut mobil operasional Polres Sukabumi Kota dan Dishub Kota Sukabumi. Mereka juga menumpang mobil-mobil bak terbuka yang dicegat oleh anggota kepolisian.

"Saya mau ke Cisaat. Kalau tadi pagi saat saya ke Sukabumi masih pakai angkot, tapi sekarang tidak ada, katanya angkot mogok," kata seorang calon penumpang asal Cisaat, Baban (45).

Aksi mogok ini dilakukan di antaranya sopir angkot jurusan Sukabumi-Sukaraja dengan nomor lambung 01, Sukabumi-Cisaat dengan nomor lambung 08, Sukabumi-Selabintana dengan nomor lambung 10 dan jurusan Bhayangkara, Nanggeleng.

https://regional.kompas.com/read/2017/07/31/15231081/-ini-kota-kecil-kalau-ada-angkutan-online-habislah-penumpang-angkot-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke