Salin Artikel

Bandar Lampung dan Pintu Rezeki pada Perayaan Hari Keluarga Nasional…

Ratusan pedagang kecil yang menjual aneka jenis barang boleh membuka lapak di kawasan Pusat Kegiatan Olah Raga Way Halim selama kegiatan berlangsung. Para pedagang kecil menggelar dagangannya di area terbuka yang telah disediakan panitia. 

Kompas.com sempat mengunjunginya pada hari terakhir acara, sabtu (15/7/2017). Sejumlah pedagang, hari itu bersaing membanting harga.

Seperti pedagang tas berbentuk sepatu mengurangi harga penjualan dari Rp 75.000 menjadi Rp 50.000. Tas tangan berbahan parasit dibanderol Rp 15.000. Penjualnya bahkan membolehkan pembeli memilih paket tas parasit aneka motif hanya Rp 100.000 tiap stau bingkisan. Isinya, ada 10 buah.

“Ini tas dari Bandung. Bahannya bagus, cocok untuk oleh-oleh,” kata Rustam pedagang tas ketika ditemu, Sabtu.

Selain itu, ada juga kaos anak bermotif karakter tokoh animasi dijual Rp 35.000, dan kaos ukuran dewasa dijual Rp 50.000. Pedagang memberi bonus penulisan nama pada setiap kaos bagi peembeli.

Layanan ‘plus’ memang menjadi trik penjual untuk mendapat daya tarik pembeli. Alenri, pedagang pulpen ukuran jumbo bergambar tokoh karakter animasi anak tak mau kalah.

Dia menawarkan satu pulpen seharga Rp 20.000 sejak hari  pertama acara dimulai. Harga itu kemudian didiskonnya Rp 5.000 tiap pulpen pada akhir acara bagi yang membeli lebih dari satu pulpen.

Pedagang kelahiran Bukittinggi ini pun memberi jasa grafir nama pada pulpen yang dijualnya. Mulai dari karakter Sofia, Barbie, Sponge Bob, hingga Hello Kitty tergambar di sana.

Alenri tak datang sendiri, Ia dan 5 pedagang lainnya datang bersama ke Way Halim. Ada pedagang es serut, dan juga pedagang aksesori. Mereka biasa berdagang berkelompok untuk menekan biaya perjalanan untuk mengangkut dagangan.

Usai mengikuti Harganas, kelompok pedagang itu akan pindah lokasi ke Kotabumi untuk mengikuti kegiatan lainnya. “Kami akan lanjut ke Kotabumi. Ada pameran di sana,” katanya.

Beda lagi cerita pedagang yang menggelar lapak di dalam gedung. Kebanyakan adalah mereka yang menjual kerajinan khas seperti kain tapis asal Lampung.

Pantauan Kompas.com, hampir seluruh pedagang yang menjual kain tersebut laris manis meskipun harga yang ditawarkan tak murah. Kisarannya mulai dari Rp 250.000 hingga jutaan rupiah tergantung motif.

Dari toilet hingga hotel

Tak hanya para pedagang, rezeki ternyata juga menghampiri para pengusaha toilet dan penyedia jasa hotel.

Sebuah perusahaan penyedia jasa toilet portable yang berkantor di Bekasi menyediakan 33 toilet untuk kebutuhan sanitasi pada kegiatan Harganas di lokasi acara.

Sandy (17) penjaga toilet mengatakan rata-rata dibutuhkan 3.000 liter air bersih untuk kegiatan kemah keluarga. Adapun daya tampung limbah tiap toilet mencapai 250 liter.

“Kalau tampungan hampir penuh, kami menghubungi perusahaan penyedot tinja supaya toilet tetap bersih,” katanya.

Jenis toilet yang disediakan pun beraneka ragam. Mereka juga menyediakan tiga toilet Very Important Person (VIP). Tak seperti toilet kemah keluarga, toilet VIP berada di dalam tenda putih berpendingin ruangan. Toilet ini digunakan oleh para pejabat pemerintah Lampung.

Di dalam toilet, tersedia tisu dan cermin kecil. Bila selesai digunakan, Soni akan memastikan kebersihan dan mengecek kondisi setiap benda di dalamnya. “Mesti dicek supaya tidak ada yang rusak atau kotor,” ujarnya.

Penyedia jasa toilet portable menawarkan harga sewa variatif. Untuk toilet standar yang digunakan di sekitar wilayah Jabodetabek dikenakan tarif Rp 1 juta per acara. Pengguna jasa akan dikenai tambahan biaya bila acara digelar di luar daerah itu.

(Baca: Jalani Fungsi Keluarga, Mulailah dengan Kumpul 20 Menit dalam Sehari)

Bisnis lain yang kecipratan rezeki adalah hotel. Rata-rata tingkat hunian hotel di sekitar Way Halim mencapai 100 persen. Pada umumnya, kamar hotel dipesan beberapa bulan sebelum acara.

Pemesanan online maupun perusahaan travel tak bisa menolong calon konsumen untuk mendapat kamar apabila memesan pada waktu-waktu mendekati hari puncak acara.

Kompas.com sempat mengalami hal itu. Pencarian kamar hotel lewat layanan dalam jaringan (daring) pada 13-14 JUli 2017 menemui kendala tersebut.

Laporan pada penyedia jasa hotel daring memberikan catatan bahwa kamar hotel penuh, mulai dari yang dekat lokais acara, pusta kota Bandar Lampung, hingga di kawasan bandara. Kalau adapun, sudah dihargai berkali-kali lipat.

Akhirnya, pilihan jatuh pada hotel yang berlokasi jauh dari tempat acara, yakni di Jalan Trans Sumatera, Kalianda, Lampung Selatan. Jaraknya kurang lebih 57 kilometer dan harus ditempuh selama dua jam menggunakan kendaraan.

https://regional.kompas.com/read/2017/07/17/17130011/bandar-lampung-dan-pintu-rezeki-pada-perayaan-hari-keluarga-nasional-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke