BIMA, KOMPAS.com - Polisi kembali menggeledah rumah dan kios milik terduga teroris yang tertangkap Densus 88, Sabtu sore (17/6/2017).
Penggeledahan rumah dan kios milik terduga Kurniawan, Senin (19/6/2017) ini dikawal cukup ketat. Dengan senjata lengkap, personel Brimob dan Polres Bima bersiaga di luar garis polisi yang sebelumnya dipasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Sekitar pukul 14.00 Wita, penyisiran dimulai di rumah Kurniawan di Desa Dore, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Dalam penggeledahan rumah itu, petugas menyita barang bukti berupa laras senjata.
Sedangkan dari penggeledahan kios tempat berjualan terduga, ditemukan alat peredam senjata dan buku catatan nama-nama yang menjadi target aksi teror.
(Baca juga: Terduga Teroris di Bima-Kampung Melayu Belajar Bom dari Bahrun Naim)
Kapolres Bima AKBP M Eka Fatur Rahman SIK mengatakan, penyisiran tempat milik terduga teroris ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan masih adanya bahan peledak atau benda-benda lain yang mencurigakan di dua tempat tersebut.
"Tim Polres Bima dan tim Gegana dari Brimob kembali melakukan penggeledahan di dua tempat, yakni rumah dan kios milik saudara Kurniawan yang ditangkap Densus 88 kemarin," kata Eka di lokasi penggeledahan, Senin.
Ia menuturkan, penggeledahan lokasi yang ditempati buronan yang kabur dari Poso itu berjalan aman dan kondusif.
"Alhamdulillah, berjalan dengan aman. Dalam penggeledahan ini kita hanya menemukan beberapa barang bukti. Di antaranya, laras senjata, peredam senjata, dan buku catatan target,” tuturnya.
Seusai penyisiran, garis polisi dibuka. Sementara barang bukti langsung dibawa ke Mapolres Bima untuk diamankan.
(Baca juga: Densus Amankan Senpi dan Alat Peledak di Rumah Terduga Teroris di Bima)
Diberitakan sebelumnya, Kurniawan merupakan salah satu dari dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kabupaten Bima, Sabtu kemarin. Kurniawan sendiri ditangkap di Paruganae, Desa Talabiu, Kecamatan Woha.
Sementara rekannya, Hidayat, diciduk di kediamannya di Desa Dore, Kecamatan Palibelo. Sebelum ditangkap, dua terduga teroris itu merupakan buronan petugas dalam kasus terorisme di Poso.