Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Muara Diselundupkan di Antara Mie Instan

Kompas.com - 12/06/2017, 23:00 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Seekor buaya muara (crocodylus poporus) berukuran 18 inci atau hampir setengah meter tertahan di pintu kargo Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, (31/5/2017).

"Terdeteksi ada benda hidup dalam sebuah paket. Angkasa Pura Logistik (pengelola bandara) menghubungi kami, kita buka bersama, ternyata isi buaya. Kami tahan," kata Muhammad Burlian, Kepala BKIPM Klas I Balikpapan, Senin (12/6/2017). 

Burlian menjelaskan, buaya kecil ditemukan dalam sebuah kantung hitam tertutup plastik kecil dalam paket kardus. Satwa itu dibungkus alumunium foil yang diduga untuk mengelabuhi X-ray.

Kotak plastik itu kemudian diletakkan di sela mie instan. Paket dikirim lewat jasa kurir nasional asal Samarinda. Pada paket itu tertulis penerima barang dengan nama B di Yogyakarta.

(Baca juga: Buaya Muara Disita dari Sebuah Resor di Tomohon)

 

Balai Karantina mengusut cepat penerima buaya dan pengirim. Namun ternyata, alamat pengirim abal-abal. "Kami menemukan ruko kosong berdasar alamat itu," kata Yuni Irawati Wijaya, Kepala Seksi Pengawasan, Data dan Informasi BKIPM Klas I Balikpapan.

Hingga kini sambung Yuni, pihaknya masih melakukan pengusutan. "Kita juga perlu turut membantu menyelidiki sebelum menyerahkan ke instansi berikutnya," ucapnya.

Buaya muara merupakan satwa dilindungi. Hal itu berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya serta UU Karantina Nomor 16 Tahun 1992 terkait komoditas yang dilarang dan dibatasi. 

Keberadaan buaya muara saat ini kurang diperhatikan. Namun jika perdagangannya tidak diatur, buaya yang bisa mencapai 3 meter saat dewasa ini terancam punah.

Sebelumnya, BKIPM menyita dua buaya hidup pada 9 Maret 2017. Keduanya berukuran 80 sentimeter dan 40 sentimeter. Penyelundupannya dengan cara serupa, yakni melalui jasa kurir beralamat palsu. "Kemungkinan untuk para hobis satwa reptil," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com