Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Motif Aiptu Fransisco Tembak Kepalanya Sendiri

Kompas.com - 08/06/2017, 08:49 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Aiptu Fransisco de Araujo, anggota Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menembak kepalanya sendiri dengan menggunakan pistol revolver miliknya akhirnya meninggal dunia, Rabu (7/6/2017) sekitar pukul 15.20 Wita, setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Kupang.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Jules Abraham Abast mengatakan, motif utama Aiptu Fransisco menembak kepalanya sendiri karena masalah keluarga.

Baca juga: Sebelum Menembak Kepalanya Sendiri, Fransisco Antar Anaknya ke Sekolah

Namun Jules enggan menjelaskan secara detail terkait masalah yang dihadapi oleh Aiptu Fransisco yang bertugas di Satuan Shabara sebagai sebagai kepala Unit Pengamanan Obyek Vital (Pamobvit) Polres Kupang Kota.

"Untuk motifnya ya masalah keluarga. Untuk detailnya tidak bisa kita sampaikan. Jelasnya masalah keluarga. Kita tidak mau merinci masalah keluarga seperti apa. Apalagi korban sudah meninggal dunia, tentunya tidak etis kalau kita sampaikan secara mendetail hasil penyelidikan tim Propam dan Reskrim," kata Jules kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2017).

"Soalnya masalah keluarga kan macam-macam dan banyak ragamnya, jadi tidak usah kita sebutkan. Cukup motifnya masalah keluarga," sambungnya.

Jules menjelaskan, Aiptu Fransisco menembak telinganya di dalam kamar tidur rumahnya di Jalan Nangka, Kelurahan Oebobo, Kecamata Oebobo, Kota Kupang, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 7.50 Wita.

Kejadian bermula ketika Senin (5/6/2017) tengah malam sekitar pukul 24.00 Wita, Fransisco menutup dan mengunci pintu kamarnya dari dalam tanpa didampingi sang istri dan anaknya.

Keesokan harinya, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 07.50 Wita, tetangga korban, Ibu Saladinu, mendengar suara tembakan sebanyak satu kali dari dalam rumah Fransisco.

Karena panik, lanjut Jules, saksi Saladinu, memanggil tetangga sekitar dan mencoba untuk masuk ke rumah Fransisco, tetapi takut karena karena Fransisco memegang senjata api.

Tak lama berselang, anggota Paminal Polres Kupang Kota bersama warga sekitar masuk ke rumah dan mendobrak pintu kamar Fransisco.

"Saat pintu kamar terbuka, Fransisco sudah tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh berdarah pada bagian kepala," ujar Jules kepada Kompas.com, Selasa malam.

Anggota polisi bersama warga, selanjutnya membawa Fransisco ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk menjalani perawatan medis.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kupang AKBP Martinus Ginting mengatakan, Aiptu Fransisco De Araujo mengalami kondisi kritis, yakni mati batang otak.

"Apitu Fransesco masih dalam keadaan hidup dan belum mati. Pasien dalam keadaan mati batang otak," kata Martinus kepada sejumlah wartawan, Rabu (7/6/2017) kemarin.

Baca juga: Ini Kronologis Polisi di Kupang yang Tembak Telinganya Sendiri

Menurut Martinus, mati batang otak dimaksud adalah saraf dan otak Aiptu Fransisco tidak berfungsi lagi, seperti biasanya.

Martinus menjelaskan, setelah diperiksa oleh dokter saraf dan dokter anastesi, diketahui bahwa batang otak Aiptu Fransisco sudah tidak berfungsi sekitar beberapa jam yang lalu.

Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, Aiptu Fransisco saat ini hanya bisa bertahan hidup dari mesin atau oksigen saja.

Kompas TV Polisi Tembak Mati 2 Bandar Narkoba Internasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com