Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahu-membahu untuk Melintasi Banjir...

Kompas.com - 15/05/2017, 23:03 WIB
Masriadi

Penulis

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Senin (15/5/2017) merupakan hari sibuk bagi Sersan Dua Yani Bagus Prasetiyo dan Brigadir Kepala Muhammad Thabri.

Sejak semalam, hujan deras melanda desa binaan mereka Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur. Dampaknya, desa itu terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.

Duo personel Polsek Peunaron dan Koramil Peunaron, Aceh Timur itu sibuk menemani masyarakat. Jalan lintas yang menghubungkan Desa Sri Mulya dengan Desa Arul Pinang itu sepanjang 400 meter terendam banjir.

Warga tak bisa melintas dengan kendaraan roda dua atau empat. Akibatnya, mereka harus menggendong kendaraan roda dua melewati genangan air tersebut. Mereka mengambil kayu sepanjang 2,5 meter. Lalu diikatkan ke sepeda motor serta bersama pemilik kendaraan meletakan kayu itu ke pundak masing-masing.

Secara perlahan-lahan mereka membelah air. Jari-jari kaki diperkuat mencengkram tanah agar tidak limbung dan kendaraan jatuh. Sesekali mereka berhenti, menarik nafas untuk mengumpulkan tenaga. Lalu berteriak.

“Satu, dua, tiga mulai...,” teriak Thabri.

Ketika kaki terpeleset, mereka tertawa. Suasana itu haru-biru dan menimbulkan kebersamaan. Nafas mereka memburu. Meski begitu, senyum simpul tetap terlihat di wajahnya. “Sejak tadi pagi air masih mengenang. Ini banjir rutin, karena kawasan ini agak rendah,” kata Muhammad Thabri.

Kapolsek Peunaron, Iptu Tonny Irwan Sinaga menyebutkan, kawasan itu bersisian dengan sungai. Sehingga hujan deras, air sungai meluap dan merendam kawasan desa tersebut.

“Masih ada baiknya, karena kawasan itu tidak ada rumah penduduk. Hanya ada gubuk-gubuk untuk lahan pertanian, ada kebun sawit warga dan palawija lainnya,” kata Toni.

Dia menyebutkan, kegiatan evakuasi kendaraan berlangsung hingga siang hari. “Begitu ada kendaraan petani mau lewat, langsung dibantu menyeberangkannya. Agar aktivitas ke kebun tidak terganggu,” terangnya.

Bagi kedua prajurit itu, membantu warga menjadi kewajiban. “Kita bisa bantu menyeberangkan kendaraan itu kan menyenangkan. Jangan lihat bantuannya, namun lihat kebersamaannya saja,” ucap Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com