Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Banjir Kabupaten Bandung, Sekolah Diliburkan, PR Tria Menumpuk

Kompas.com - 09/03/2017, 19:35 WIB

BOJONGSOANG, KOMPAS.com - Tria Rizky Maharani (13), siswa kelas 8 SMPN 1 Bojongsoang, sedih karena ruangan tempatnya bersekolah terendam banjir.

Kawasan Gudang Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, tempat sekolahnya berada, dilanda banjir sejak Selasa (7/3/2017) malam.

"Mau belajar juga enggak bisa. Kelas tiga mau UN kan, sedangkan kami mau ujian naik kelas nanti Mei," kata Tria saat ditemui di SMPN 1 Bojongsoang.

Meski banjir Kabupaten Bandung melanda, sekolah tak diliburkan. Tria pun tetap hadir ke sekolah pada pagi harinya. Namun, melihat ketinggian air dan kondisi kelas yang tak kondusif untuk digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, akhirnya kelas pun dibubarkan.

Lapangan yang terletak di tengah sekolah bak kolam karena air yang menggenang, sementara itu air pun masuk ke dalam kelas kira-kira setinggi 15 sentimeter.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari 30 kelas, hanya dua kelas yang masih memungkinkan untuk kegiatan belajar. Toilet untuk siswa pun turut terendam banjir.

"Banjir sudah sering, tahun kemarin dua kali, tiap tahun pasti aja banjir, biasanya kalau banjir sudah surut kita bersih-bersih, tapi biasanya kita enggak belajar setelah bersih-bersih," ucapnya.

Apa yang dikatakan Tria diamini oleh Intan Agustin (14). Intan mengatakan, walau kelas diliburkan, namun guru tetap memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

"Sekarang dikasih PR, tugasnya jadi menumpuk," ucapnya polos.

Walau sekolah diliburkan, namun masih terlihat aktivitas siswa di SMPN 1 Bojongsoang. Salah satunya ekskul Pramuka yang tengah berlatih untuk menghadapi lomba yang rencananya akan digelar di suatu SMP di Majalaya.

(Baca juga: Ditanya Soal Banjir Kabupaten Bandung, Aher Buru-Buru Naik Mobil)

Pegawai Tata Usaha SMPN 1 Bojongsoang, Yahya Hendriawan (35) mengatakan, awalnya kegiatan belajar akan digelar seperti biasanya.

"Kalau hanya lapangan yang tergenang biasanya tidak diliburkan, tapi kalau airnya sudah naik ke teras dan masuk kelas, jadinya diliburkan," kata Yahya kepada Tribun.

Yahya mengatakan, banjir yang melanda sekolah tersebut tak sebesar tahun lalu. Pasalnya, pada tahun 2016, ketinggian air mencapai paha orang dewasa di dalam kelas.

"Curah hujan begitu tinggi, tak tertampung oleh saluran air, jadinya ya seperti ini," katanya.

Endang Rahmat, penjaga sekolah, mengatakan, paling lama sekolah diliburkan selama satu pekan, itu terjadi pada 2016 lalu. Dia pun berharap, banjir Kabupaten Bandung bisa cepat surut karena sebagian besar siswa akan menghadapi ujian.

"Mudah-mudahan bisa kurang dari satu minggu, anak-anak juga biasanya membantu membersihkan," ujar Rahmat yang telah bekerja di SMPN 1 Soreang selama tujuh tahun.

Berita ini telah tayang di Tribun Jabar, Rabu (8/3/2017), dengan judul: Tria Sedih Kelasnya Terendam Banjir, Padahal Tak Lama Lagi Mau UN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com