Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamar Terkunci, Dua Balita Kembar Tewas dalam Kebakaran

Kompas.com - 27/02/2017, 18:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Dua balita tewas dalam sebuah kebakaran yang melanda sebuah rumah di Dusun Glendang, RT 02 RW 03, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (27/2/2017) siang.

Kedua bocah itu adalah Attaya Sauqi (4) dan Alyya Meinanda (4), sepasang anak kembar dari pasangan Dwi Hariyanto (34) dan Sri Wahyuni (30).

Kebakaran itu sebenarnya hanya terjadi pada kamar berukuran 2,5x2,5 meter yang terpisah dari rumah induknya. Kamar itulah yang ditempati kedua bocah tersebut. Warga kesulitan mengevakuasi korban lantaran pintu kamar terkunci dari dalam.

"Saya ambil air sambil teriak-teriak minta tolong ada. Saya nggak ngerti kalau ada orang di dalamnya, cuma mbahnya itu yang bilang ada cucunya di dalam," ungkap Sutarko (53), salah satu saksi mata.

Pantauan Kompas.com, dari luar kamar tersebut nampak utuh, namun kondisi seluruh dinding dalam ruangan itu berwarna hitam pekat sisa kebakaran.

Kamar tidak memiliki ventilasi yang memadai, jendela kaca yang ada dibuat mati atau tidak bisa dibuka. Kondisi perabotan, yakni springbed yang hanya tinggal rangka besinya saja menunjukkan betapa hebatnya kebakaran ini.

"Saat ditemukan ada sisa pakaian di muka korban yang perempuan. Kemungkinan bocah ini menutup mukanya untuk menahan asap," ungkap Kapolsek Tuntang AKP K Susanto saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurut Susanto, setiap hari, korban diasuh oleh neneknya, Yahmi (59), karena kedua orangtuanya bekerja.

Keterangan nenek korban, kedua bocah kembar berbeda kelamin yang akan genap berusia 4 tahun pada 27 Mei 2017 ini memiliki kebiasaan mengunci pintu saat tidur siang. Saat kejadian, sekitar pukul 12.30 WIB, Yahmi sedang berada di luar rumah setelah menyuruh keduanya untuk tidur siang.

"Visum luar dari dokter Puskemas Tuntang, terbakar seratus persen. Tidak ada tanda-tanda kekerasan," tuturnya.

Petugas kepolisian dari Unit forensik Satreskrim Polres Semarang yang melakukan oleh TKP belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Namun petugas menduga kebakaran tersebut berasal dari korek api yang dimainkan oleh korban.

"Kebiasaan tidurnya itu dikunci dari dalam sama korban itu. Penyebabnya sampai sekarang kita belum bisa memastikan, tapi kalau informasi dari mbahnya itu memang ada banyak korek. Mungkin dia mainan korek ya kita belum tahu," imbuhnya.

Jenazah kedua korban di makamkan di pemakaman umum desa setempat, Senin petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com