Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Syukur Laut, Tradisi Masyarakat Asal Sulawesi di Pulau Bangka

Kompas.com - 06/02/2017, 05:41 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Masyarakat asal Sulawesi yang telah lama menetap di sepanjang Pantai Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, memiliki tradisi syukur laut yang digelar setiap tahunnya.

Ritual yang dilakukan, sebagai ungkapan terima kasih atas rezeki yang telah diterima nelayan selama ini. Jamun makan pun disediakan bagi setiap pengunjung.

“Masyarakat asal Sulawesi tersebar diberbagai daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun untuk tradisi syukur laut, di Desa Batu Belubang ini yang setiap tahun dilaksanakan,” kata M Arif, seusai acara syukuran, Minggu (5/2/2017).

Prosesi acara dimulai dengan mengarak miniatur perahu yang menjadi simbol utama tradisi syukur laut, secara beramai-ramai. Dari tempat pertemuan, menuju dermaga, untuk selanjutnya dibawa menggunakan perahu motor ke tengah laut.

Sejumlah perahu nelayan ikut mengiringi prosesi pelepasan. Para tetua adat dan pimpinan daerah ikut serta mengantarkannya beramai-ramai.

Bersamaan dengan pelepasan miniatur perahu, kembang ikut ditebarkan ke tengah laut.

Ribuan warga menyaksikan peristiwa tersebut dari atas dermaga. Mereka tidak hanya dari keluarga nelayan asal Bugis dan Buton, tetapi juga dari kalangan masyarakat lainnya.

Saat pelepasan miniatur perahu dilakukan, kondisi ombak cukup besar dan angin bertiup kencang. Hal ini mengakibatkan miniatur perahu terbalik, tidak lama setelah dilepaskan.

Menurut M Arif, tercatat kurang lebih 2.000 penduduk di daerah Pantai Batu Belubang yang merupakan keturunan nelayan asal Bugis dan Buton.

Balai Pertemuan

Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman, berjanji membangun balai pertemuan persis di pinggir pantai Desa Batu Belubang. Balai ini diharapkan menjadi tempat musyawarah pemuka adat sekaligus menjadi gedung serbaguna bagi hajatan warga setempat.

“Kami akan mengalokasikan anggaran. Mudah-mudahan setahun ke depan sudah bisa direalisasikan,” ujar Erzaldi yang hadir saat acara syukuran laut.

Masyarakat asal Bugis dan Buton yang yang telah turun temurun menetap di Bangka Tengah, kata Erzaldi, telah berkontribusi dalam pembangunan daerah. Selama ini masyarakatnya juga telah berinteraksi dengan baik dan hidup rukun.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com