Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pemburu Lubang Jalan, Bersepeda dan Bersenjatakan "Pilox"

Kompas.com - 01/02/2017, 19:06 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah anggota polisi lalu lintas Polres Semarang, Rabu (1/2/2017) siang, menggelar patroli untuk berburu lubang jalan pada sejumlah jalan nasional maupun jalan kabupaten.

Berbeda dengan patroli biasa yang menggunakan mobil, patroli yang dipimpin langsung oleh Kasatlantas Polres Semarang AKP Dwi Nugroho ini menaiki sepeda lengkap dengan helm pengaman.

Tiap petugas juga dibekali satu kaleng cat pilox warna putih. Saat menemukan lubang di jalan, petugas akan menandainya dengan cat putih. Tujuannya agar keberadaan lubang jalan mudah dilihat pengendara sehingga bisa meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, terutama ketika turun hujan.

"Selanjutnya kami data untuk kemudian disampaikan ke pihak terkait," ungkap Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho.

Polisi pemburu lubang jalan ini berangkat dari Benteng Willem II Jalan Diponegoro Ungaran, kemudian menyisir Jalan Brigjen Sudiarto, Jl MT Hariyono, Jl Letjen Suprapto, Jl Diponegoro, Jl Jenderal Sudirman ke arah Pringapus, lalu kembali ke kantor Satlantas Polres Semarang.

Saat melintas di Jl MT Hariyono No 50, Kalirejo, polisi berhenti karena mendapati lubang jalan sepanjang lima meter dengan kedalaman rata- rata 15 sentimeter.

Petugas kemudian memarkir sepedanya di teras sebuah toko kelontong, kemudian menandai lubang jalan tersebut.

Seorang warga, Siti Maesaroh (50), menghampiri petugas untuk menyampaikan unek-uneknya. Pemilik toko kelontong ini mengeluhkan kondisi jalan di depan tokonya yang selalu tergenang air semenjak trotoar baru dibangun. Ia bahkan kerap melihat pengendara jatuh ke parit setelah kendaraannya terperosok ke lubang jalan tersebut.

"Hujan setengah jam saja sudah banjir, Pak, jadi aspalnya berlubang. Banyak yang sudah jatuh di situ, kalau hujan ketutup air, tapi kalau kering banyak juga yang ngerem mendadak. Tolong ditambal ya, Pak," kata Siti.

Senada, pemilik toko fotokopi Joko Prayitno (30) juga mengeluhkan tiga lubang yang muncul dalam satu bulan ini. Ada cekungan jalan sedalam 30 sentimeter selalu tergenang air lantaran trotoar yang baru dibangun menutup saluran air.

"Tahunya pengendara itu genangan biasa, padahal cukup dalam. Banyak yang jatuh karena posisinya di tikungan pertigaan," kata Joko.

Mendengar keluhan langsung dari warga, Kasatlantas berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang agar segera ditangani.

Keberadaan lubang jalan, menurut dia, tidak hanya membahayakan keselamatan jiwa pengendara, tetapi juga bisa menimbulkan kerawanan tertentu.

"Tapi kewenangan (untuk memperbaiki) bukan pada polisi, kami hanya membantu menginventarisasi," sebutnya.

Sementara saat melintas di Jl Sudirman, dekat dengan pabrik Nissin, polantas menyempatkan untuk menyapa para pekerja yang tengah memperbaiki jalan berlubang di kawasan itu.

Supervisi Pemeliharaan Jalan Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Banyumanik-Bawen, Ade Suparba, mengatakan, pihaknya bertanggung jawab terhadap pemeliharaan ruas jalan nasional dari Km 11+500 hingga Km 34+000, yakni dari Banyumanik sampai Bawen dengan total panjang 22,5 kilometer.

"Yang sudah kami lakukan sampai hari ini 60 titik, tapi lubang-lubang kecil saja. Kalau tidak hujan, mudah-mudahan hari ini selesai semua," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com