Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pengerasan di Jaringan Otot dan Tulang, Operasi Sulami Ditunda

Kompas.com - 01/02/2017, 14:32 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Tim dokter RS Muwardi Solo menunda rencana operasi terhadap Sulami (35), penderita penyakit Ankylosine Spoylitis atau Bamboo Spine. Saat ini, Sulami masih menjalani perawatan intensif untuk rehabilitasi medis sebelum naik ke meja operasi.

Terkait perkembangan terbaru kondisi Sulami setelah dirawat di RS Muwardi Solo, Jawa Tengah, Ketua Tim Dokter, dr Arief Nurudin, menjelaskan bahwa setelah mendiskusikan kondisi Sulami, tim dokter ingin fokus terlebih dahulu untuk memulihkan kondisi Sulami, khususnya asupan gizi.

Selain itu, rehabilitasi ditujukan untuk mengurangi ketergantungan pasien dengan orang lain.

"Setelah beberapa kali kami diskusikan, operasi belum dilakukan dan fokus dialihkan kepada rehabilitasi medis untuk mengurangi ketergantungan pasien kepada orang lain. Selama ini, Sulami tinggal bersama neneknya yang sudah tua," kata Arif, Rabu (1/2/2017).

Pemulihan kondisi umum Sulami, lanjut Arif, sangat penting dilakukan untuk melakukan tindakan lanjutan.

"Pada sendi di bagian rahang Sulami juga ada masalah dan mengakibatkan asupan makan dan gizi terbatas. Kami terus memberikan asupan agar segera memenuhi asupannya," katanya.

Tim dokter yang merawat Sulami terdiri dari spesialis penyakit dalam dr Arif Nurudin sebagai ketua, konsultan ortoopedi dr Rieva Hermawan, spesialis fisik dan rehabilitasi dr Noer Rachma dan spesialis patologi klinik dr Prasetyadi Mawardi.

Sulami menderita penyakit bamboo spine sejak berumur 12 tahun. Keluarga Sulami hanya bisa pasrah saat penyakitnya tak kunjung sembuh. Penyakit yang membuat Sulami kaku seperti kayu tersebut membuat Sulami menjadi perhatian publik. Pihak keluarga Sulami berharap, Sulami dapat segera sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com