Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Sebutkan Daerah-daerah yang Jadi Contoh Toleransi yang Baik

Kompas.com - 01/02/2017, 09:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku selalu menyebutkan sejumlah daerah yang memiliki toleransi tinggi dalam berbagai kesempatan saat mengunjungi beberapa daerah di Indonesia.

Misalnya, ia selalu menyebutkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah contoh toleransi yang baik antarumat beragama.

Menurut Zulkifli, bentuk toleransi yang baik di provinsi yang berbatasan dengan Negara Timor Leste dan Australia itu yakni mayoritas masyarakatnya beragama Katolik, namun ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT beragama muslim yang bernama Anwar Pua Geno.

“Dimana-mana, selalu saya jadikan NTT sebagai contoh, karena mayoritas beragama Katolik, tapi ketua DPRD-nya muslim. Tidak ada masalah dan aman-aman saja dan tidak ada ribut di sini,” kata Zulkifli saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan badan pengurus pusat organisasi Uni Timor Aswain (Untas) di Hotel Ima Kupang, NTT, Selasa (31/2/2017) kemarin.

Zulkifli mengaku, selain NTT, ada beberapa daerah lainnya juga selalu ia jadikan contoh toleransi yang baik, yakni Kabupaten Sula, Maluku Utara dan Provinsi Kalimantan Barat.

“Ada juga di Kabupaten Sula itu 93 persen penduduknya beragama muslim, tapi bupatinya Kristen. Sebelumnya bupatinya muslim, tetapi pembangunan tidak maju-maju, sehingga rakyat marah dan memilih bupati yang beragama Kristen. Di sana aman-aman saja dan rakyat senang dan tidak ada masalah. Di Kalimantan Barat itu gubernurnya Kristen sudah 10 tahun, tapi tidak ada masalah,” ucapnya.

Zulkifli juga menyinggung pemilihan kepala daerah serentak 2015 lalu pada 260 daerah di seluruh Indonesia. Meski pilihannya berbeda, tetapi semuanya aman dan berjalan lancar.

Pilkada yang bermasalah, lanjut Zulkifli, hanya terjadi di Jakarta, sehingga ia meminta warga di daerah jangan meniru apa yang terjadi di Jakarta.

“Kita janganlah ikut-ikutan Jakarta. Biarkan mereka menyelesaikan persoalannya sendiri. Mudah-mudahan setelah selesai pilkada Jakarta, bisa aman tenteram dan bergandengan tangan yang erat kembali,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com