Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantaran Bengawan Solo di Lamongan Diminta Waspada Banjir

Kompas.com - 31/01/2017, 17:09 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Warga di sepanjang Sungai Bengawan Solo diminta waspada terhadap bencana banjir yang sewaktu-waktu mengancam wilayah tersebut.

Terkait himbauan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, supaya Tim Penanggulangan Bencana di daerah hilir meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, langsung direspon oleh

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Jawa Timur, Suprapto mengatakan, ketinggian air Bengawan Solo mengalami peningkatan signifikan mulai Senin (30/1/2017) kemarin akibat hujan deras di Ngawi dan sekitarnya pada Minggu (29/1/2017).

Namun, sampai hari ini (31/1/2017) kondisi di Lamongan dan sekitarnya masih terpantau aman.

"Kami tetap mengimbau dan mengingatkan warga, khususnya warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo, untuk waspada bila sewaktu-waktu banjir melanda. Karena, dari papan ukur di beberapa bendungan sudah siaga hijau," kata Suprapto, Selasa (31/7/2017).

BPBD Lamongan mencatat bahwa air di bendungan Babat terus meningkat sejak pukul 06.00 WIB dengan ketinggian mencapai 7,13. Hanya berselang tiga jam, air sudah berada di ketinggian 7,14 dan naik lagi menjadi 7,16 pada pukul 12.00 WIB.

Adapun di bendungan Laren, tinggi air yang semula tercatat 4,96 pada pukul 06.00 WIB sempat mencapai 5,05 pada pukul 09.00 WIB dan 5,11 pada 12.00 WIB.

"Untuk Babat, statusnya masih siaga hijau, sementara di Laren sudah masuk siaga kuning, yang artinya warga harus mulai waspada," kata Suprapto.

Di bendungan Karanggeneng, status juga masih tercatat siaga hijau. Dari yang semula pada pukul 06.00 WIB tercatat di ketinggian 3,77, kemudian meningkat 3,80 pada pukul 09.00 WIB, dan setinggi 3,84 pada pukul 12.00 WIB.

Kondisi sebaliknya terjadi di bendungan Kuro. Jika awalnya tercatat 1,74 pada pukul 06.00 WIB dan pukul 09.00 WIB, pada pukul 12.00 WIB turun menjadi 1,71.

"“Kewaspadaan terus kami tingkatkan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga sudah menyiapkan anggota untuk selalu stand by selama 24 jam, sebagai jaga-jaga bila banjir melanda. Namun doakan, agar air terus menyusut dan tidak sampai banjir," ujar Suprapto.

Beberapa wilayah di Kabupaten Lamongan sempat diterjang banjir pada akhir 2016. Kawasan terdampak berada di sepanjang bantaran Bengawan Solo dan yang terparah berada di Kecamatan Laren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com