Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Ambruk, Pohon Kelapa dan Balok Jadi Jembatan Darurat

Kompas.com - 30/01/2017, 21:22 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Sebuah jembatan darurat dari pohon kelapa dan balok kayu mulai difungsikan sebagai jalan alternatif transportasi darat yang menghubungkan Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dengan Palembang Sumatera Selatan, via Bangka Barat.

Jembatan di Desa Belo, Bangka Barat, sepanjang 15 meter ini, baru bisa dilewati kendaraan dengan tonase maksimal 8 ton.

“Ini sifatnya sementara. Nanti akan diganti dengan jembatan rangka baja yang bisa dibongkar pasang,” ujar petugas BPBD Kepulauan Bangka Belitung, Aswin, kepada Kompas.com, Senin (30/1/2017).

Sebelum jembatan darurat diganti rangka baja, pihak BPBD masih menunggu pengerjaan jalan pengganti yang terpaut sekitar 2 kilometer.

“Untuk pemasangan rangka baja (bailey) kami perkirakan habis dua hari. Bagusnya semua kendaraan dialihkan dulu. Kalau sistem buka tutup, akan semakin lama,” ujarnya.

Adapun proses pembangunan jembatan kayu dilakukan sejak Minggu (29/1/2017) malam dan mulai bisa dilewati Senin siang tadi. Kendaraan kini melintas dengan sistem buka tutup.

Jembatan Desa Kundi, beberapa hari sebelumnya ambruk terseret arus sungai yang meluap, setelah diguyur hujan lebat.

Selain di Desa Kundi, jembatan juga ambruk di Desa Mayang, Simpang Teritip mengakibatkan jalan lintas nasional belum bisa dilewati hingga saat ini.

Pembangunan jembatan darurat dikebut tim tanggap bencana, lantaran jalan alternatif sepanjang 10 kilometer di Desa Kundi dianggap tidak efisien dan membahayakan pengendara. Kondisi jalan tersebut masih berupa jalan tanah berlumpur dan melewati hutan belantara dan perkebunan.

Anggaran Bencana Kurang

Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat, Hendra, mengatakan, pemerintah daerah tahun ini mengalokasikan anggaran tanggap bencana sebesar Rp 2 miliar. Anggaran sebanyak itu masih dinilai kurang, mengingat kerusakan yang ditimbulkan dari bencana alam.

“Kami minta pada bupati untuk revisi pada anggaran perubahan nanti. Jumlahnya nanti ditambah. Kami akan setujui,” ujar Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com