Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terdaftar di Kemenristek Dikti, Mahasiswa UHO Coret Mobil Rektor

Kompas.com - 26/01/2017, 21:37 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Puluhan Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/1/2017), mendatangi gedung Rektorat untuk bertemu Plt Rektor Supriadi Rustad.

Aksi ini dilakukan karena hingga kini masih ada ribuan mahasiswa yang belum terdaftar namanya di pangkalan data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), sementara mereka telah lama menjadi mahasiswa dan membayar SPP.

Sempat terjadi saling dorong antar-mahasiswa dengan petugas pengamanan kampus karena Plt rektor belum menemui mereka. Bahkan, mobil rektor dan dinding Rektorat menjadi sasaran coretan mahasiswa.

Puluhan mahasiswa itu berusaha mendobrak pintu masuk ruangan rektor, namun bisa dihalau petugas pengamanan kampus UHO. Akhirnya, Plt rektor menemui mahasiswa.

“Kami hanya menuntut hak terkait kejelasan status kami yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti. Kami memiliki hak untuk terdaftar di UHO,” ungkap Iksan Labuan, salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum UHO yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti.

“Dari 54.000 mahasiswa yang terdaftar di UHO, hanya 17.864 mahasiswa yang terdaftar di Kemenristek Dikti. Kami menduga ada permainan dan manipulasi data mahasiswa dari UHO untuk kepentingan uang mahasiswa ilegal, saya sejak tahun 2014 masuk di UHO sampai sekarang belum terdaftar," ungkap Ansar, koordinator mahasiswa.

Oleh karena itu, mahasiswa mendesak Rektor UHO untuk memperjelas dan memberikan solusi terhadap status mahasiswa yang tidak terdaftar di Kemenristek Dikti.

Plt Rektor UHO, Supriadi Rustad akhirnya menemui mahasiswa. Ia meminta waktu selama dua bulan untuk menyelesaikan persoalan mahasiswa yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti.

“Saya tidak datang menemui adik-adik tadi karena saya masih menerima tamu dari pusat. Saya janji akan menyelesaiakan masalah ini secepatnya," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com