Polisi di Bali Razia Penggemar Slank Tanpa Kartu Identitas

SINGARAJA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Buleleng, Bali, merazia ratusan penggemar kelompok musik Slank yang tidak memiliki identitas diri tersebar di beberapa wilayah di daerah itu.

"Kami sudah lakukan 'sweeping' dan mereka (penggemar tanpa identitas) sudah difoto dan didata sehingga jika melakukan hal tidak diinginkan kami lebih mudah melakukan proses hukum," kata Kapolres Buleleng, Ajun Komisaris Besar Polisi Made Sukawijaya di Singaraja, Bali, Rabu (28/12/2016).

Ia mengatakan, pihaknya kini terus melakukan pengamanan ketat di sejumlah wilayah di Kota Singaraja memantau gerak dari para penggemar Slank yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air.

"Pengamanan tetap difokuskan di lokasi konser Slank yakni di Gedung Olahraga Buwana Patra Singaraja dan juga di seputaran wilayah tersebut. Pengamanan akan terus ditingkatkan," tegasnya.

Sukawijaya menambahkan, pihaknya telah mengoordinasikan pengamanan ketika ratusan penggemar Slank ternyata tidak membawa uang untuk masuk ke tempat konser.

"Jadi, kami sudah rapatkan bahwa juga akan ada penambahan pasukan melakukan pengamanan di dalam lokasi konser. Kami memperkirakan awalnya menurunkan 700 personel, kemudian ditambah lagi sekitar 200 orang lebih dan mendekati 1.000 personel kepolisian," paparnya.

Sukawijaya mengimbau para penonton yang datang dapat bersikap baik dan tertib mengindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami harapkan semua tertib dan mengikuti aturan yang ada," demikian Sukawijaya.