Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Teroris di Purwakarta, Ini Komentar Bupati Dedi

Kompas.com - 26/12/2016, 12:02 WIB
Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi angkat bicara soal penangkapan teroris di Ubrug, Jatiluhur, Purwakarta. Ia melihat kejadian tersebut merupakan dampak negatif dari keramba jaring apung (KJA) yang tidak terkendali.

"Makanya, saya bilang sejak dulu, tertibkan KJA. Semakin banyak keramba, makin tidak terkendali, makin sulit diawasi," ujar Dedi di Purwakarta, Senin (26/12/2016).

Saat ini, jumlah KJA di Jatiluhur Purwakarta mencapai 23.000 unit, jauh lebih banyak dari angka ideal, yakni 4.000.

Pemkab Purwakarta, PJT II Jatiluhur, TNI, dan Polri berkomitmen untuk menertibkan KJA.

"Saya inginnya zero KJA," tuturnya.

Sebab, jika izin tetap dikeluarkan untuk 4.000 KJA di Jatiluhur, tidak ada jaminan jumlah KJA tidak bertambah. Terlebih lagi, komitmen penertiban KJA dilakukan oleh direktur baru.

"Nanti kalau direkturnya ganti, bisa ganti juga kebijakannya," ungkapnya.

Dedi mengatakan, sejak awal, ia melihat KJA makin tidak terkendali. Hal ini rawan kejahatan.

"Bagaimana kalau orang merakit bom di rumah situ? Karena gampang bawa bom ke sana. Seolah itu membawa pakan ikan, padahal apa," tuturnya.

"(Bom) tinggal disimpan di perahu, digerek ke turbin dilepas, masuk ke pembuangan, meledak, ya lewat..." kata dia.

Jika Jatiluhur bermasalah, Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, sampai Cirebon bisa terendam air.

"Mungkin omongan saya terlalu jauh, tetapi yang namanya waspada itu harus berpikir jauh," katanya. 

Baca: Densus Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Purwakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com