Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena "Om Telolet Om" Semakin Mewabah, Ini Kata Gubernur Jateng

Kompas.com - 25/12/2016, 16:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Fenomena 'om telolet om' yang populer belakangan ini ikut mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kegiatan mencari suara klakson dari bus antar kota antar provinsi itu dinilai lebih baik, ketimbang kegiatan yang menjurus hal negatif.

“Lebih baik berkerumun, lalu teriak-teriak mengangkat tulisan "om telolet om" ketimbang narkoba dan pornografi," kata Ganjar, Semarang, Migggu (25/12/2016).

Namun demikian, kegiatan tersebut perlu mendapat perhatian dari kalangan orang tua. Anak-anak yang mencari klakson unik bus biasanya berdiri di pinggir jalan raya, sehingga bisa membahayakan sang anak itu sendiri.

Ganjar pun meminta orang tua diminta berhati-hati dalam menjaga sang anak, ketika mencari suara-suara unik tersebut. "Orang tua, hati-hati. Itu kan di pinggir jalan," ucapnya.

Terkait fenomena ini, Ganjar menganggap perlu agar anak terhindar dari kegiatan negatif. Sejumlah kegiatan pun bisa disemarakkan, khususnya berkaitan dengan om telolet om.

“Ada warga yang iseng menanyakan, apakah ada festival untuk kegiatan 'om telolet om'. Ya boleh, asal anak-anak bahagia," tambahnya.

Sebelumnya, dalam forum pimpinan daerah, Ganjar berceloteh agar fenomena om telolet om bisa dijadikan pelajaran bagi tokoh agama untuk menyampaikan hal baik di media sosial. Fenomena itu sendiri disukai anak-anak, hingga Presiden AS Barack Obama.

“Harus soft, bagus dan menjelaskan. Kira-kira bisa dikeluarkan kalimat tiap hari hingga bisa menjadi trending topic. Kita rindu ada orang baik mengerti yang harus bicara,” ucapnya, Jumat kemarin. (Baca: Ganjar : Orang Baik Perlu Bicara di Media Sosial)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com