Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorontalo Simpan Kekayaan Emas Melimpah sejak Zaman Kolonial Belanda

Kompas.com - 02/12/2016, 11:58 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com –  Sejak masa kerajaan, Gorontalo dikenal sebagai penghasil emas terbaik di nusantara. Tidak heran hingga saat ini ada puluhan perusahaan resmi dan ribuan penambang emas tradisional masih bersentuhan dengan tambang emas.

Gorontalo juga memiliki sejumlah pelabuhan penting. Antara lain pelabuhan Kwandang di wilayah perairan utara di laut Sulawesi, Paguat dan Gorontalo di wilayah selatan yang berada di Teluk Tomini.

Ketiga pelabuhan ini memiliki peran penting dalam distribusi hasil tambang emas, hasil hutan dan perdagangan umum pada masa lalu.

“Paguat sering disebut sebagai pusat penghasil tambang emas. Makanya daerah Paguat yang berada di bagian barat Provinsi Gorontalo pernah dikuasai oleh dua kerajaan, yaitu Gorontalo dan Limboto,” kata Hasanuddin Anwar, peneliti dari Balai Peestarian Nilai Budaya Manado, Jumat (2/12/2016)

Hasanuddin menjelaskan, produk emas di Gorontalo pada masa pemerintah kolonial Belanda jumlahnya sangat tinggi.

Bahkan ia mengungkapkan melalui catatan Johann Friedrich Riedel, seorang misionaris Jerman yang dididik di Belanda, hampir seluruh daratan di Gorontalo mengandung mineral emas.

Johann Friedrich Riedel diutus Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG), untuk mengabarkan Injil kepada masyarakat Minahasa pada tahun 1831.

Posisi Goronatalo semakin penting setelah ditemukannya emas di perbatasan antara Gorontalo dan Kaidipang dengan kadar cukup tinggi pada tahun 1721.

“Monopoli perdagangan dikuasai oleh VOC dengan mendirikan pos-pos penjagaan untuk meminimalisir adanya penyelundupam emas yang dikuasai bangsawan Gorontalo dengan para pedagang Bugis dan Mandar,” jelas Hasanuddin.

Pasca-bangkrut dan bubarnya VOC, monopoli emas telah dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bahkan dalam setiap kontrak yang dipaksakan Belanda kepada 5 kerajaan di Gorontalo, setiap kerajaan diwajibkan menyetor emas setiap tahunnya, tergantung dari jumlah produksi kerajaan-kerajaan tersebut.

“Ada 52 perusahaan yang melakukan ekplorasi dan eksplotasi tambang emas pada masa kolonial. Ini menunjukkan bahwa tanah Gorontalo kaya tambang emas, belum lagi mineral lainnya ,” ungkap Hasanuddin Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com