Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentan Infeksi, Tiga Korban Bom Gereja Oikumene Batal Dipindah

Kompas.com - 21/11/2016, 15:30 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Karena rentan alami infeksi, korban aksi teror ledakan bom di depan Gereja Oikumene batal dipindahkan ke ruang rawat inap. Luka bakar yang dialami korban harus mendapat pengawasan ketat oleh tim dokter.

Kabid Pelayanan Medik RSUD AW Sjahranie Samarinda, Nurliana Adriati Noor mengatakan, memang saat ini kondisi korban saat ini terus membaik. Namun untuk mengurangi risiko infeksi, dua korban yang mengalami luka bakar 10 hingga 12 persen belum dipindahkan ke ruang rawat inap.

“Ketiga pasien kami ini mengalami luka bakar hanya mungkin derajatnya yang berbeda, di mana sudah diberitakan sebelumnya kondisi Triniti waktu masuk itu sekitar 57 persen, luka bakar grade 2. Tim dokter harus melakukan pengawasan sangat ketat dalam tujuh hari ke depan karena pasien luka bakar rentan terkena infeksi,” jelasnya, Senin (21/11/2016).

Untuk Triniti Hutahaean (3), lanjut dia, tim dokter masih fokus pada penyembuhan luka bakar. Triniti adalah korban yang alami luka bakar cukup tinggi hingga 50 persen.

“Alhamdulillah setelah perawatan beberapa hari ini menunjukkan perbaikan, di mana saat ini presentasi luka bakarnya 40 persen. Jadi kalau untuk Alvaro dan Anita juga tetap penanganannya kita lakukan pembersihan luka yang sudah dijadwalkan oleh tim dokter,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada Hari Minggu (13/11/2016) sekira pukul 10.00 wita, sebuah bom meledak di depan Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda. Bom meledak beberapa saat usai melaksanakan ibadah Minggu, tercatat empat orang menjadi korban.

Seluruh korban adalah balita, satu korban meninggal dunia usai menjalani perawatan. 

Baca: Warga Muslim Bersihkan Gereja yang Jadi Sasaran Serangan Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com