BLITAR, KOMPAS.com — Setiap kali berkampanye, calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat selalu mengenakan kemeja kotak-kotak merah hitam.
Itu merupakan baju khas yang dikenakan dia dan Basuki Tjahaja Purnama setiap berkampanye.
Djarot mengatakan, dia memiliki empat kemeja kotak-kotak untuk digunakan sehari-hari.
"Aku itu punya baju kotak-kotak ada berapa ya, empat aku punya. Jadi pas aku pakai, kotor kan, dicuci, aku pakai yang lain, masih ada dua kemeja yang bersih," ujar Djarot kepada Kompas.com di kediaman pribadinya di Kelurahan Ngadirejo, Blitar, Kamis (10/11/2016) malam.
Baca juga: Ziarah ke Makam Gus Dur, Djarot Bantah Ingin Dekati Warga NU
Jadwal kampanye Djarot hampir selalu ada setiap hari. Biasanya dia berkampanye dengan cara blusukan ke permukiman warga. Itu artinya, kemeja kotak-kotaknya dikenakan hampir setiap hari ke mana pun dia berada.
Makanya, kata Djarot, tidak heran kalau kemejanya selalu cuci pakai.
"Jadi setiap hari di jemuran pasti ada baju kotak-kotak, he-he-he," ujar Djarot.
Djarot menambahkan, tidak heran juga jika benang kemeja kotak-kotaknya menjadi brudul. Brudul adalah istilah yang digunakan Djarot untuk menggambarkan benang kemejanya yang terurai keluar.
"Nih, lihat nih, saking seringnya dipakai sampai brudul nih punyaku," ujar Djarot.
Kemeja kotak-kotak yang dikenakan Ahok-Djarot ini dijahit secara khusus di Feng Shin Tailor, penjahit yang merupakan langganan Ahok.
Dahulu, baju kotak-kotak juga digunakan Joko Widodo dan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.