Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Miras Oplosan di Palembang Menjadi Tujuh Orang

Kompas.com - 09/11/2016, 19:45 WIB
Kontributor Palembang, Berry Subhan Putra

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Korban tewas akibat minuman keras oplosan di Palembang, Sumatera Selatan, bertambah dari empat orang menjadi tujuh orang.

Sebanyak tiga korban yakni Rusdi (40), Hendra Saputra (26), dan Beni Rio (25), meninggal Rabu (9/11/2016) setelah sempat menjalani perawatan instensif di RS Muhamadiyah.

Sazili, ayah Beni Rio, mengatakan, anaknya keracunan setelah muntah-muntah pada Rabu (9/11/2016) subuh. Anaknya langsu membawa ke klinik 24 jam di wilayah Plaju.Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang untuk melakukan perawatan.

"Waktu sebelum meninggal anak saya bilang dia minum bukan di tempat acara orgen tunggal tapi di tempat lain, setelah itu anak saya meninggal,"ujarnya.

Sementara, korban yang masih dirawat, Zulkarnain ditemui di IGD mengaku menenggak miras sebanyak satu botol vodka di campur suplemen kuku bima.

Dia meminum bersama rekannya di Meritai pada Minggu (6/11/2016) malam.

Usai minum perut terasa mual dan pada Senin pagi saya berobat ke dokter klinik dan diberi suntik injeksi, karena tidak sembuh akhirnya dibawa ke RS Muhammadiyah.

"Saya lagi ingin minum vodka Rp 15.000 dan sebotol dibagi dua," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Seberang Ulu II Kompol Mulyono mengatakan,sejauh ini sudah ada 7 korban jiwa yang meninggal dunia akibat menengak miras oplosan.

"Barang bukti miras oplosan sudah kita amankan dan 7 orang meninggal dunia dan 4 masih dirawat.Kita juga terus melakukan razia terhadap penjualan miras," ucapnya.

Humas RS Muhamadiyah membenarkan, setidaknya sudah ada tujuh orang meninggal dunia akibat menengak miras.

"Keterangan tim medis memang setelah mengkonsumsi miras maka efeknya akan terasa selama 2-3 hari ke depan. Penderita akan mengalami mual dan mulas serta menyerang organ tubuh yang lain," ujarnya.

Baca: Minum Miras Oplosan, Empat Orang Tewas di Palembang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com