Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan, Belasan Orang Tewas akibat Minum Miras Oplosan di Prabumulih

Kompas.com - 25/10/2016, 22:28 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Belasan orang tewas dan dua orang lainnya dirawat akibat pesta minuman keras oplosan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, dalam waktu satu pekan terakhir.

Ketiga belas orang yang mayoritas berusia belasan tahun itu tewas setelah minum miras di tempat berbeda. Adapun satu dari dua orang yang dirawat sudah diperbolehkan pulang.

Seorang yang masih dirawat berinisial Rim, warga Rambang Muara Enim. Ia masih berusia 15 tahun dan berstatus pelajar sekolah menengah atas di Prabumulih.

Rim minum minuman keras dicampur minuman penambah stamina bersama temannya seusai menonton konser band terkenal dari Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Setelah itu, ia merasa dadanya panas dan kepalanya pusing. Karena kondisi Rim bertambah parah, keluarga membawanya ke Rumah Sakit Pertamina Prabumulih.

Polsek Prabumulih Barat mendatangi rumah sakit tersebut untuk mencari keterangan dari Rim yang terlihat masih lemah.

"Saya minum bersama teman saya di depan ruko Raja, minumannya Vodka dicampur Panther. Usai minum perut saya mual dan kepala pusing," kata Rim, Selasa (25/10/2016).

Kepala Bagian Operasi Polres Prabumulih Komisaris Polisi Andi Supriadi mengatakan setidaknya ada 13 korban tewas akibat minuman miras oplosan di beberapa tempat dalam sepekan. Tidak disebutkan di mana saja korban tewas tersebut.

"Indikasinya mereka melakukan pesta miras oplosan illegal. Diduga karena kondisi badan korban yang tidak sama, sehingga korban meninggal. Terjadi beberapa tahap hingga hari ini," katanya.

Kini polisi tengah mendalami kasus tersebut. Polisi juga akan melakukan razia untuk menekan peredaran miras di kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com