Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Isu SARA Saat Sumpah Pemuda"

Kompas.com - 28/10/2016, 20:56 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

TAKENGON, KOMPAS.com - Budayawan asal Takengon, Aceh Tengah, Aceh, Jihad, menyayangkan sikap pemuda Indonesia yang kurang peduli terhadap konflik berbau suku, agama, ras, dan antara golongan di sejumlah daerah di Indonesia.

Menurut Jihad, momen peringatan ke-88 Sumpah Pemuda pada hari ini seharusnya menjadi refleksi bagi pemuda untuk menghindari pertikaian berbau SARA seperti telah terjadi di berbagai daerah.

Jihad juga menyoroti induk organisasi pemuda, yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), yang cenderung diam dalam menanggapi isu SARA yang masih terjadi dalam kaitannya dengan pemilihan kepala daerah.

"Idealnya seperti organisasi KNPI mengambil peran dalam mendamaikan dan menyejukkan suasana politik yang terjadi di mana pun, termasuk di Jakarta. Apalagi yang berbau SARA seperti yang baru-baru ini terjadi," kata Jihad.

Menurut dia, Sumpah Pemuda yang disepakati oleh para tokoh dari berbagai paguyuban di Indonesia sangat jelas tidak mengenal isu berbau SARA.

"Mereka telah bersumpah bahwa mereka saat itu adalah satu untuk Republik Indonesia, jadi kenapa organisasi pemuda cenderung diam? Ingat ini, tak ada isu SARA dalam Sumpah Pemuda dan pemuda harus camkan itu," ucapnya.

Budayawan Gayo ini menilai bahwa para pihak yang bersepakat dalam Sumpah Pemuda adalah para pemuda yang berbeda suku, agama, dan bahasa. Ketika mereka telah menjadi satu kesatuan, mereka mengesampingkan perbedaan yang ada.

"Tidak pernahkah pemuda takut termakan sumpah? Kalau pemuda cuek begini, Boedi Oetomo pun menangis," ujar Jihad.

Ia mengimbau agar para pemuda bersama elemen bangsa Indonesia juga memberikan doa kepada Boedi Oetomo dan rekannya atas jasa mereka terhadap persatuan Indonesia jauh sebelum kemerdekaan diraih pada tahun 1945.

Menurut Jihad, tugas menjaga persatuan tidak hanya di tangan TNI dan Polri. Pemuda juga perlu ikut andil di dalamnya.

Ia mengingatkan bahwa xiri khas bangsa Indonesia adalah ramah dan dan santun. Cara ini dapat dilakukan untuk mengambil jalan keluar dari segala polemik yang terjadi di berbagai daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com