Banjir di Gresik Berangsur Surut

GRESIK, KOMPAS.com – Banjir yang sempat merendam ratusan rumah di beberapa desa yang ada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Senin (10/10/2016) pagi akhirnya mulai berangsur surut.

Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik tetap berjaga-jaga di beberapa titik yang dianggap rawan, dengan menyiapkan beberapa personel untuk melakukan pemantauan di lapangan.

“Karena hujan tidak lagi turun dengan deras di desa-desa yang sebelumnya terendam banjir, maka secara berangsur air pun mulai surut. Terlebih, volume air yang ada di kali sana juga sudah mulai normal,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Gresik Abu Hasan ketika dikonfirmasi, Senin (10/10/2016).

Dari pantauan tim BPBD Gresik yang berada di lapangan, ketinggian air yang sebelumnya sempat mencapai 20 sentimeter hingga 50 sentimeter di beberapa desa seperti Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo dan Desa Pasinan, Kecamatan Wringinanom, kini tinggal di kisaran sekitar 10 hingga 15 sentimeter saja.

“Sebab banjir ini selain dari turunnya hujan, juga karena luapan air yang tidak bisa ditampung oleh kali yang ada di sana dari hulu sungai. Terlebih lagi, kali yang ada di sana saya lihat juga semakin menyempit, karena aktivitas perluasan lahan bangunan dan pabrik yang ada di sana,” jelasnya.

Untuk itu, BPBD Gresik berencana melakukan kajian bersama dengan bagian pengairan di dalam lingkup Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik untuk membahas masalah tersebut. Hal itu demi menormalkan kembali fungsi kali yang ada di sana.

“Seperti apa hasilnya, belum bisa kami ungkapkan saat ini. Karena hal itu juga butuh kajian bersama dengan Dinas PU,” katanya.

Sebelumnya, sempat diberitakan, hujan yang mengguyur Kabupaten Gresik, dari Minggu (9/10/2016) malam hingga Senin (10/10/2016) pagi, sempat membuat sekitar 500 rumah di beberapa desa yang ada di Kecamatan Driyorejo dan Wringinanom terendam air dengan ketinggian 20 hingga 50 sentimeter.

Baca juga: Diguyur Hujan 6 Jam, 500 Rumah di Gresik Terendam Banjir