Ganjar: Hadapi Bencana Jangan Banyak Rapat, Kelamaan...

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta jajarannya untuk terus waspada ketika bencana sewaktu-waktu terjadi di musim penghujan panjang hingga bulan Februari 2017.

"Musim penghujan sampai Februari. Pasukan harus apel setiap hari. Terkait kebencanaan harus siap, baik logistik, kebencanaan harus siap semua," kata Ganjar di sela memberi pengarahan soal bencana, Selasa (4/10/2016).

Dalam hal kebencanaan, Ganjar meminta agar penanganan bisa dilakukan sesederhana mungkin. Proses komunikasi bisa dilakukan dengan menghindarkan diri dari surat menyurat.

Ganjar juga meminta agar penanganan bencana di tiap daerah tidak saling menyalahkan antar instansi. Sikap seperti ini ditinggalkan agar para korban bisa tertangani dengan baik.

"Jangan hanya bicara tupoksi sementara korban dibiarkan. Dalam bencana tidak ada demokrasi, rapat dulu, kelamaan," ungkap politikus PDI-P berusia 47 tahun ini.

"Manusia diselamatkan dahulu. Kita tidak hanya menolong, tetapi juga berempati," imbuhnya.

Khusus untuk relawan, Ganjar minta kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendata seluruh relawan yang siap siaga. Mereka diminta untuk didata ulang.

"Ketika siaga, mereka bisa dikerahkan. Kalau tidak bisa nanti dari Polri/TNI," paparnya.

Berdasarkan data dari BPBD 2016 ini, jumlah banjir dan longsor telah terjadi pada 559 keluarga di 33 Kabupaten/kota di Jateng.

Sedikitnya, ada 96 korban meninggal dunia dan kerugian ditaksir mencapai Rp 1,9 triliun.