Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Asal Jakarta Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Semeru

Kompas.com - 04/10/2016, 15:29 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Seorang pendaki asal Kampung Pengarengan RT 4 RW 12 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Semeru, Jawa Timur, Senin (3/10/2016) malam.

Pendaki itu diketahui bernama Chandra Hasan (33). Dia meninggal di sekitar Blok Ladengan Dowo. Tidak jauh setelah meninggalkan Pintu Pendakian di Ranupani atau sebelum shelter pertama.

Awalnya, pada pukul 11.30 WIB, korban bersama tiga rekannya melakukan registrasi di Pintu Pendakian Ranupani. Lalu pada pukul 14.15 WIB, korban bersama rombongannya berangkat memulai pendakian.

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 15.45 WIB, rombongan berhenti untuk istirahat di sekitar Blok Landengan Dowo. Saat itu, rombongan bersepakat untuk membagi rombongan dalam dua kelompok.

Kelompok yang pertama berangkat terlebih dahulu dan disusul oleh kelompok kedua yang terdiri dari korban dan satu orang rekannya. Sayang, saat korban hendak melanjutkan pendakian, tiba-tiba korban merasa tidak kuat dan kembali beristirahat dengan duduk pada sebatang kayu.

Tidak lama setelahnya, korban jatuh dan tidak sadarkan diri. Mengetahui kejadian itu, dua rekan korban yang berangkat terlebih dahulu akhirnya kembali. Rekan korban sempat memeriksa kondisi korban.

Hasilnya, deyut nadi di leher korban melemah. Melihat kondisi korban sudah melemah, dua rekan korban akhirnya turun mencari bantuan, sedangkan satu orang lagi menemani korban yang sudah tidak sadarkan diri.

Dua rekan korban yang turun mencari pertolongan tiba di Pintu Pendakian Ranupani sekitar pukul 17.30 WIB dan melaporkan kejadian itu.

Tidak lama setelahnya, petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama porter sebanyak tujuh orang melakukan evakuasi dan selesai sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah dilakukan pengecekan, korban sudah dinyatakan meninggal. Korban lalu dibawa ke RSU Lumajang untuk divisum.

Bagian Humas TNBTS Antong Hartadi mengatakan, belum ada laporan lebih lanjut terkait penyebab meninggalnya pendaki tersebut. Tapi, dilihat dari persyaratan pendakian yang diajukannya, korban dalam keadaan sehat.

"Korban juga menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter," katanya kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2016).

Menurut Antong, cuaca di pendakian Gunung Semeru normal. Cuaca juga tidak berbahaya untuk dilakukan pendakian.

"Kalau cuaca normal. Kita tidak tahu apakah pendaki itu memang memiliki riwayat penyakit tertentu. Biasanya kalau orang sudah ingin mendaki, tidak peduli dengan riwayat penyakit yang dideritanya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com