GORONTALO, KOMPAS.com – Saryadin Umar (16) warga Pone Gorontalo yang ditabrak Brigadir Frandy Talulending saat mengikut pawai Tahun Baru Islam akhirnya meninggal dunia di RS Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Jenazah siswa SMK Negeri 2 Limboto ini dimakamkan di pemakaman keluarga.
Almarhum Saryadin Umar adalah peserta pawai Hijraturrasul yang pada saat kejadian nahas itu sedang menanti dimulainya acara bersama sejumlah peserta. Namun tiba-tiba dari arah luar kota datang mobil Grand Livina yang dikendarai Brigadir Frandy Talulending menyambar mereka.
Frandy yang Anggota Satuan Bhayangkara Polres Gorontalo diketahui dipengaruhi minuman keras sehingga tidak mampu mengendalikan mobil.
Lima orang terluka dalam peristwa itu. Mereka adalah Ibrahim Ahmad alias Pulu (43) warga Kayumerah, Saiful Ajuna (50) warga Hutuo, Efendi Kaaba (22) warga Kayubulan, Widyawati Ibrahim (15) warga Pone, dan Saryadin Umar (16) warga Pone.
Para korban tabrakan ini mengenakan baju pawai dan kendaraan yang telah dihias dengan kertas warna-warni. Kondisi pascakecelakaan saat itu kendaraan motor dan korban berserakan di jalan, sementara mobil yang menabraknya mengalami kerusakan di bagian depan.
“Seluruh biaya yang diakibatkan oleh kecelakaan ini ditanggung Pemerinah Kabupaten Gorontalo, termasuk biaya pemakaman almarhum Saryadin. Pagi ini Wakil Bupati Fadli Hasan akan menghadiri pemakaman karena bupati sedang di luar daerah” kata Sofyan Ishak, juru bicara Bupati Nelson Pomalingo, Senin (3/10/2016).
Baca: Penabrak Peserta Pawai Tahun Baru Islam Ternyata Anggota Polisi