Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tanpa Tempurung Kepala Lahir di Pekanbaru

Kompas.com - 27/09/2016, 19:51 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bayi laki-laki tanpa tempurung kepala (anencephaly) lahir di Rumah Sakit Bina Kasih, Kota Pekanbaru.

Anak keempat dari pasangan suami istri di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Sudirman (45) dan Erna Juwita (38) yang diberi nama Muhammad Taufik ini lahir dengan berat 3,7 kilogram dan panjang 50 sentimeter.

"Kondisi anak saya sehat, sekarang masih dirawat di rumah sakit Bina Kasih," kata Sudirman di Pekanbaru, Selasa (27/9/2016).

Dia mengatakan, bayi berkulit putih yang saat ini dirawat dokter di dalam inkubator tersebut lahir pada Minggu (25/9/2016) malam sekitar pukul 21.50 WIB.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru, itu mengatakan selama istrinya hamil, mereka tidak pernah melakukan pemeriksaan kandungan karena ketiga anaknya yang lain juga lahir dalam kondisi normal.

Gejala kelainan yang terjadi pada bayinya mulai diketahui setelah sang istri akan melahirkan di bidan rujukan BPJS di Kelurahan Kampung Dalam, Senapelan, Pekanbaru.

"Tapi bidan bilang kalau isteri saya tidak bisa melahirkan di sana karena ada kelainan dan kami pun dirujuk ke Bina Kasih," katanya.

Ternyata, setelah melahirkan diketahui anaknya tersebut lahir tanpa tempurung kepala (anencephaly). Dokter juga sempat mengatakan bahwa kemungkinan anak saya untuk hidup sangat kecil. Untuk itu, saat ini hanya pasrah dan berdoa agar ada keajaiban dari Yang Kuasa.

Selain itu, hingga hari ini, sejumlah pihak telah memberikan bantuan kepada keluarganya atas apa yang dihadapi saat ini.

Direktur RS Bina Kasih, dr Noorchalis Asnawi, M. Kes mengatakan, hingga kini. tim dokter masih merawat bayi tersebut. Namun, dia mengatakan tidak mengetahui secara persis kelainan yang dialami pasangan Sudirman dan Erna itu.

"Ini adalah kelahiran di luar kebiasaan. Kondisi bayi sekarang masih diatasi dan diberikan pertolongan. Cuma kita tidak tahu jelasnya karena itu tim dokter yang menangani," kata Asnawi.

Cukup disayangkan, saat memberikan penjelasan, Asnawi tidak didampingi oleh tim dokter yang merawat bayi mungil itu karena sedang melakukan operasi pasien.

Dia hanya menambahkan bahwa RS Bina Kasih adalah RS dengan tipe C sehingga memiliki keterbatasan dari segi peralatan dan tenaga medis sehingga dokter punya kemungkinan untuk merujuk ke rumah sakit lain dengan syarat kondisi bayi harus stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com