Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tolak Otopsi, Polisi Belum Bisa Pastikan Herman Tewas akibat Kopi

Kompas.com - 26/09/2016, 20:11 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kepolisian Resor Nunukan, Kalimantan Utara, belum dapat memastikan penyebab kematian Herman (30), warga Jalan Pasar Sentral Inhutani seusai berkencan dengan Ar, tetangga korban, Sabtu (24/9/2016).

Kepala Polres Nunukan AKBP Pasma Royce mengatakan, keluarga korban menolak upaya otopsi terhadap korban.

"Hanya visum saja dengan kondisi korban mulut menghitam dan dari mulut korban keluar busa seperti ciri-ciri orang keracunan," ujar Pasma, Senin (26/9/2016).

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Nunukan AKP Suparno belum bisa memastikan bahwa pria yang berjualan bahan pokok di Pasar Sentral Inhutani itu tewas akibat kelebihan mengonsumsi kopi jantan.

Kopi jantan merupakan kopi dalam bentuk kemasan dari Malaysia dan banyak beredar di Kabupaten Nunukan.

"Pengakuan Ar malam itu, Herman lebih perkasa dari malam sebelumnya. Cuma kita tidak tahu jenis obat apa yang dikonsumsi korban," kata Suparno, Sabtu.

Sebelum meninggal dunia, Herman merintih dan mengalami kejang-kejang dengan mulut mengeluarkan liur di kamar 108 salah satu hotel di Jalan A Yani Kabupaten Nunukan, Sabtu pukul 04.00 Wita.

Ar mengatakan, korban masuk ke kamar hotel pukul 01.00 Wita usai berkaraoke dengannya dan dua orang lain di hotel yang sama.

Saat bangun, Ar menemukan korban sudah dalam keadaan kejang-kejang.

Herman sempat mendapat perawatan di Puskesmas Nunukan dan meninggal dalam perjalanan ke RSUD Nunukan.

Polisi tidak bisa berbuat banyak atas penolakan keluarga korban terhadap upaya otopsi jenazah Herman. Polisi telah memeriksa 7 saksi, termasuk Ar.

"Korban langsung dibawa pulang ke Sulawesi oleh korban, keluarga korban menerima sebagai cobaan," kata Suparno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com