Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Kota Turunkan Tingkat Stres Warga Surabaya

Kompas.com - 14/09/2016, 10:30 WIB

SURABAYA, KOMPAS — Banyaknya taman kota menurunkan tingkat stres warga Kota Surabaya, Jawa Timur. Hal itu berdampak pada penurunan jenis penyakit warga Surabaya.

"Banyaknya taman menjadikan suhu udara turun dan kualitas udara Surabaya terbaik di Indonesia. Yang terpenting, taman-taman itu menurunkan tingkat stres warga," tutur Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Sabtu (10/9/2016), di Surabaya.

Salah satu indikator turunnya tingkat stres adalah warga tidak lagi pemarah. Dahulu, setiap minggu pasti terjadi perkelahian remaja antarkelompok.

Demikian juga dengan suhu udara rata-rata Kota Surabaya yang turun dari 34 derajat celsius menjadi 31 derajat celsius.

Saat ini, Kota Surabaya memiliki 89 taman. Taman tersebut diupayakan menyebar di setiap kelurahan dengan tema yang berbeda-beda. Hampir semua taman memiliki fasilitas olahraga bagi penduduk Surabaya yang mencapai 3,1 juta jiwa di 31 kecamatan.

Taman Bulak di Kecamatan Kenjeran adalah salah satu taman yang berada di perkampungan nelayan Kenjeran, Surabaya Timur. Taman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area refleksi dari bebatuan, area permainan anak, dan lapangan futsal mini berukuran sekitar 6 meter x 5 meter.

Sementara Taman Lansia Gubeng lebih banyak dilengkapi area refleksi kaki dari bebatuan. Adapun Taman Jayengrono di kawasan Jembatan Merah didesain dengan fasilitas ruang lapang yang luas, yang bisa dijadikan sebagai tempat berkegiatan.

Angka penyakit turun

Buku Surabaya Dalam Angka Tahun 2015 mencatat penurunan angka kesakitan beberapa penyakit, seperti sakit sistem otot dan jaringan pengikat, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan darah tinggi. Tahun 2013, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat sebanyak 143.974 kasus. Tahun 2014, jumlahnya turun menjadi 114.743 kasus.

Penyakit ISPA turun dari 471.945 kasus (2013) menjadi 338.505 kasus (2014). Adapun darah tinggi dari semula 35.256 kasus (2013) turun menjadi 31.073 kasus (2014).

"Setiap tahun angka kesakitan warga Kota Surabaya terus turun. Ini karena adanya taman-taman kota yang baik, yang bisa diakses masyarakat untuk refreshing," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita.

Taman-taman di Kota Surabaya dinilai efektif membersihkan polusi udara perkotaan. Taman berfungsi membersihkan polusi udara. Kelebihan lainnya, taman di Surabaya tidak memusat di tengah kota.

Selain itu, menurut pakar tata kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Johan Silas, taman dibangun menyebar hingga pinggiran kota untuk memenuhi kebutuhan warga. Taman sengaja dirancang mendekat ke permukiman warga agar mudah diakses.

Hal itu diakui oleh Saeroji (69), warga Kalilom Lor Indah, Kenjeran. Ia rutin berolahraga di Taman Bulak setiap hari pukul 06.00-08.00. Sejak itu, Saeroji merasakan batuknya mereda.

"Saya batuk sudah 30 tahun tidak sembuh. Sudah berulang kali berobat ke dokter, tetap tidak sembuh. Dua bulan ini saya memilih rutin berolahraga di sini. Hasilnya baik karena intensitas batuk saya berkurang 75 persen. Pada malam hari biasanya saya sulit tidur, kini saya bisa tidur dengan enak," ujar Saeroji. (DIA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 September 2016, di halaman 21 dengan judul "Taman Kota Turunkan Stres Warga Surabaya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com