Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ingatkan Mahasiswa Baik-baik Bisa Jadi Incaran Paham Radikalisme

Kompas.com - 08/09/2016, 17:04 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, ada empat tantangan yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut Tito, kejahatan konvensional seperti pencurian dan pembunuhan merupakan salah satu tantangan bagi polisi untuk mewujudkan keamanan bagi masyarakat. Ia mengakui bahwa kejahatan tersebut masih banyak terjadi di Tanah Air.

Polisi juga mewaspadai kejahatan transnasional, seperti peredaran narkoba. Sampai saat ini, peredaran narkoba di Indonesia kian marak dengan melibatkan jaringan dari negara luar, antara lain China, Afganistan, dan Amerika.

"Indonesia bukan lagi sebagai negara transit, tapi sudah menjadi pasar, menjadi tujuan. Nilainya (transaksinya) triliunan," kata Tito saat memberikan kuliah umum dalam penutupan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Kamis (8/9/2016).

Polisi juga dihadapkan pada tantangan memberantas terorisme. Menurut Tito, terorisme menjadi sorotan penting bagi negara-negara di dunia.

Menurut Tito, terorisme ini merupakan dampak politik internasional. Maka itu, selama konflik di Timur Tengah masih berlangsung, ancaman terorisme di Indonesia masih ada.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menghindari paham radikal tersebut karena otak radikalisme mengincar kaum muda.

"Terutama yang ditarget adalah kamu yang masih muda, mahasiswa terutama yang (jurusan) sains. Kalau yang sosial tidak karena kalau sosial kritis-kritis, kalau sains ini baik-baik. Dari saking baiknya sehingga bisa diajak ke ajaran radikal," kata dia.

Tito juga menyoroti kasus korupsi yang masih terjadi di tengah penerimaan negara yang belum memenuhi target.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com