Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola APBD, Bupati Purwakarta Belajar dari Ibunya

Kompas.com - 06/09/2016, 19:16 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku hanya bermodal nekat dalam mengelola APBD karena nilainya paling kecil di Jawa Barat. Meski kecil, dia mengaku berhasil menyelesaikan rencana pembangunan yang dicanangkan.

“Saya ini nekat dalam mengelola APBD," ujar Dedi dalam Forum City Planning, Sharing and Training Bappenas, Selasa (6/9/2016).

Dedi menjelaskan, soal kebijakan anggaran, dia meneliti dulu skala prioritas. Apalagi, kecenderungan birokrat di Indonesia ini selalu copy paste. Namun meski memiliki APBD kecil, Purwakarta mampu membuka akses jalan sepanjang 67 kilometer.

Kebutuhan listrik warga di sekitar Waduk Jatiluhur dan Cirata pun akhirnya terpenuhi.

"Kalau ingat dulu, sedih sekali. Warga di sana terisolasi," tuturnya.

Sebenarnya, lanjut Dedi, dalam pengelolaan keuangan daerah, dirinya terinspirasi oleh ibunya sendiri. Menurut dia, sang ibu memiliki sembilan anak tetapi mampu mencukupi kebutuhan. Bahkan semua anaknya sarjana.

“Ibu saya itu inspirasi bagi saya dalam hal pengelolaan kebijakan fiskal. Bapak saya yang pensiunan TNI kader tidak mampu lagi bekerja keras," imbuhnya.

Kebutuhan keluarga akhirnya dipikul oleh sang ibu yang bahkan tidak bisa baca tulis.

"Ia memikul semuanya tanpa menjual sejengkal pun tanah keluarga," ucapnya.

Dedi mengingatkan, pembangunan fisik infrastruktur tidak akan berarti apapun tanpa pembangunan mental masyarakat. Untuk membangun mental ini kemudian dia mencanangkan konsep pendidikan berkarakter yang disesuaikan pada bakat dan minat pelajar di sekolah.

“Konsep pendidikan kita sudah waktunya didasarkan pada pendidikan aplikatif. Maka saya larang guru memberikan PR akademik, PR nya harus aplikatif. Anak-anak kita harus belajar menuangkan kreatifitasnya sehingga mereka produktif," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com