Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Veteran Tertua di Gresik, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah

Kompas.com - 16/08/2016, 16:03 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Usianya hampir satu abad, namun kondisi fisik dan daya ingat Sardimin (95) masih cukup kuat.

Setiap menjelang perayaan Kemerdekaan RI, ingatannya selalu kembali pada saat dirinya berjuang membela Tanah Air demi meraih kemerdekaan.

Pria yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Gresik, Jawa Timur, merasakan betapa jalan menuju kebebasan suatu bangsa saat itu tidaklah mudah saat itu.

Jerih payah pejuang tidak hanya berperang melawan pasukan Belanda dan Jepang, tetapi juga pemberontak dari dalam negeri sendiri setelahnya.

Mbah Din, demikian ia biasa disapa, mengaku telah beberapa kali bertempur bersama para pejuang lain di bawah komando Bung Tomo. Wilayah pertempurannya di berbagai daerah di Jawa Timur. Semuanya ditempuh dengan berjalan kaki.

"Saya awalnya berasal dari Batalyon Lamongan, tapi kemudian ditugaskan oleh Bung Tomo di Gresik untuk menghalau penjajah yang hendak ingin kembali," kata dia, Selasa (16/8/2016).

Setelah masa pergolakan di Indonesia berakhir, Mbah Din tetap merasakan susahnya hidup pascamerdeka. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia menjadi tukang becak di Surabaya.

"Tapi syukurlah, saya kemudian ketemu dengan salah seorang teman seperjuangan yang masih hidup. Ia kemudian menyarankan saya untuk melengkapi persyaratan dokumen perjuangan agar tercatat sebagai veteran dan mendapatkan tunjangan," kata Mbah Din.

Mbah Din mendapat tunjangan Rp 1,7 juta setiap bulan dari pemerintah sebagai penghargaan untuk para pejuang.

Saat ini, Mbah Din tinggal di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu di Jalan Kartini No. 82, Kecamatan Kebomas, Gresik. Di rumah itu, ia tinggal bersama anak bungsu serta kedua cucunya.

Berdasarkan data di cabang Legiun Veteran Gresik, Mbah Din terdaftar dengan NRP 12.050.699 sebagai pejuang kemerdekaan RI. Ada 166 pejuang veteran di Gresik, termasuk Mbah Din.

Sebanyak 82 orang di antaranya merupakan pejuang kemerdekaan. Adapun 84 orang lainnya pejuang pembela RIm yang pernah bertugas di Trikora, Dwikora, dan Operasi Seroja.

"Setiap bulan, veteran di Gresik biasa kumpul di Kodim (Komando Distrik Militer) karena sampai saat ini memang belum punya kantor sendiri. Dalam pertemuan, saya menjadi yang tertua," tuturnya.

Memperingati HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Mbah Din berpesan kepada para petinggi negara untuk tidak melupakan sejarah. Ia juga mengingatkan agar pejabat negara selalu berjuang untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

"Ucapan Presiden Soekarno, jangan sekali-kali melupakan sejarah, itu tepat sekali. Supaya semua pemimpin itu tahu siapa jati dirinya dan alasan ia dipilih sebagai pemimpin. Karena semua itu muaranya demi kepentingan rakyat serta menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com