Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Gresik Tanggung Semua Biaya Perawatan Bayi Bekepala Dua

Kompas.com - 10/08/2016, 17:05 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Bayi perempuan pasangan Dianto (32) dan Sri Wahyuni (33) yang terlahir dengan dua kepala, mulai mendapat dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Salah satunya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Wakil Bupati Gresik Mochammad Qosim menyempatkan diri mengunjungi bayi yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur.

“Pemerintah siap menanggung biaya perawatan dan pengobatan sepenuhnya. Jangan sampai ada biaya sepeser pun, yang dibebankan kepada keluarga,” pesan Qosim kepada para petinggi RSUD Ibnu Sina dalam kunjungannya, Rabu (10/8/2016).

Baca juga: Dokter Nilai Peluang Hidup Bayi Berkepala Dua Kecil

Seperti diketahui, meski saat ini masih dirawat di RSUD Ibnu Sina, namun jajaran dokter yang menangani bayi perempuan dengan dua kepala tersebut terus menjalin koordinasi dengan unit khusus bayi kembar siam di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, yang memang sudah pernah menangani kasus serupa.

“Kalaupun nantinya dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, pemerintah pun siap memfasilitasinya dan siap menanggung semua pembiayaan, agar jangan sampai memberatkan pihak keluarga,” sambungnya.

Mendapat "mandat" tersebut, Direktur RSUD Ibnu Sina Gresik Endang Puspitowati mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil verifikasi dan data mengenai apakah pasien sudah tercatat dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan atau belum.

“BPJS masih belum mengetahui, jika ada kejadian seperti ini. Dan, saya kira, mereka pasti akan bekerja setelah memverifikasi data yang didapat, dan semua pasti ter-cover dari pemerintah,” tutur Endang.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan yang juga datang untuk menjenguk bayi perempuan dengan dua kepala tersebut menyatakan, pihaknya sudah menawarkan kepada ayah dan ibu bayi, untuk menjadi orangtua asuh.

“Saya kasihan setelah melihatnya. Jadi kami tawarkan kepada kedua orangtuanya, supaya kami menjadi orangtua asuh dalam membiayai bayi itu sampai bangku kuliah. Karena kami tahu, orangtuanya juga sedang kesulitan lantaran baru saja kehilangan pekerjaan usai tempat bekerjanya digusur,” kata Adex.

Dianto sendiri sehari-hari berprofesi sebagai petugas kebersihan pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Perumahan Gresik Kota Baru (GKB). Sementara sang istri sebelumnya juga berprofesi sebagai penjual jus di lokasi yang sama. Namun, karena wilayah tersebut tengah direlokasi, maka ia dan istrinya tidak dapat lagi bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com