Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Berkepala Dua Tidak Bisa Dioperasi untuk Pemisahan Kepala

Kompas.com - 10/08/2016, 15:12 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Bayi perempuan pasangan Dianto (32) dan Sri Wahyuni (33) yang terlahir dengan dua kepala terus mendapat perhatian khusus dari jajaran medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur.

Hingga hari ini, Rabu (10/8/2016), bayi dengan dua kepala tersebut cukup stabil namun mengalami sedikit sesak nafas.

“Sampai saat ini, kondisinya cukup stabil. Kami juga terus pantau kondisi bayi, dari menit ke menit dengan seksama. Sambil terus berkonsultasi dengan unit khusus bayi kembar siam yang ada di RSUD Dr Soetomo, Surabaya,” kata Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSUD Ibnu Sina Wiwieka Merbawani, Rabu (10/8/2016).

Baca juga: Seorang Bayi Terlahir dengan Dua Kepala di Gresik

Ia menjelaskan, dalam dunia kedokteran kejadian yang dialami oleh bayi perempuan pasangan Dianto dan Sri Wahyuni tersebut dikategorikan dicephalic parapagus, yakni satu tubuh dengan dua kepala.

“Kami sudah koordinasi dengan pihak RSUD Dr Soetomo, Surabaya, dan sepertinya secara medis tidak bisa dioperasi untuk dipisahkan. Karena hal itu justru bisa mengancam keselamatan sang bayi sendiri,” jelasnya.

“Sebab, bayi perempuan ini memiliki dua kepala dengan dua hidung, empat telinga, dan empat mata. Namun hanya memiliki satu jantung, satu paru-paru, dan juga satu hati,” sambungnya.

Baca juga: Ini Penjelasan Medis Terkait Bayi dengan Dua Kepala di Gresik

Terkait tidak memungkinnya bayi tersebut untuk dioperasi guna memisahkan kepalanya, juga sudah dikoordinasikan dengan pihak keluarga. Pihak keluarga, kata Wiwieka, cukup memahami hal itu dan menerimanya.

“Sehingga kami bersepakat untuk tetap membiarkan bayi ini tumbuh dengan sendirinya, namun dengan tetap memberikan bantuan medis,” kata Wiwieka.

Bayi perempuan pasangan Dianto dan Sri Wahyuni tersebut terlahir dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 sentimeter. Hingga hari kedua ini, berat badan dan panjang tubuh bayi masih tercatat sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com