Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Onar, Warga Negara Libya Dideportasi dari Malang

Kompas.com - 09/08/2016, 10:54 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I Malang, Jawa Timur, mendeportasi warga negara Libya karena berbuat onar di salah satu kafe di Malang.

Kepala Subseksi Pengawasan Kantor Imigrasi kelas I Malang Guntur Sahad Hamonangan mengatakan, pria bernama Walid NR itu ditangkap oleh polisi setelah berbuat onar dan mengancam salah seorang pelayan kafe pada Minggu (10/7/2016).

Karena pelaku merupakan warga negara asing, keesokan harinya kasus tersebut dilimpahkan ke Kantor Imigrasi. Kantor Imigrasi langsung melakukan pencekalan karena Walid dianggap telah melanggar Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Pejabat Imigrasi berwenang melakukan tindakan administrasi keimigrasian terhadap orang asing yang melakukan kegiatan berbahaya dan mengganggu ketertiban umum," kata Guntur, Selasa (9/8/2016).

Awalnya Walid berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Malang. Karena sudah tidak melakukan registrasi selama dua semester, status kemahasiswaannya dicabut.

Ia sempat meninggalkan Indonesia, lalu kembali lagi dengan visa wisata tertanggal 2 Juli hingga 1 Agustus.

Setelah melakukan tindakan membahayakan, visa wisatanya dihapus dan dimasukkan dalam daftar deportasi.

"Kalau izin tinggal tidak ada masalah, hanya dia bikin onar," kata Guntur.

Selama berada di Malang, ia tinggal bersama teman-temannya di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang.

Walid akan dideportasi hari ini, dibawa dari Malang ke Jakarta, dilanjutkan ke Libya.

Selain warga negara Libya, seorang warga negara Turki bernama Tiflis Kemal juga akan dideportasi. Kemal akan dipulangkan pada Rabu (10/8/2016) besok dengan biaya sendiri.

Kemal lahir pada 4 Mei 1994 dan merupakan keturunan Indonesia-Turki. Ibunya Asrifah merupakan warga negara Indonesia dan ayahnya dari Turki. Saat lahir, ia merupakan warga negara Turki.

Kemal masuk ke Indonesia pada tahun 2000 bersama kedua orangtuanya dan ditinggal bersama neneknya. Adapun kedua orangtuanya pergi bekerja ke Arab Saudi.

"Si Kemal ditaruh di Indonesia bersama neneknya. Dia menyerahkan diri dan besok tanggal 10 dipulangkan ke Turki," kata Guntur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com