BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengajak pengusaha di Jawa Barat mengikuti tax amnesty karena dana tersebut sangat dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia.
"Kita hidup di Indonesia, makan di Indonesia, bertempat tinggal di Indonesia, rezeki di Indonesia. Ini saatnya berpartisipasi untuk negaranya," ujar Jokowi dalam Sosialisasi 'Tax Amnesty' di Hotel Intercontinental Bandung, Senin (8/8/2016).
Jokowi menjelaskan, ekonomi global memengaruhi ekonomi dalam negeri. Tidak hanya Indonesia, hampir semua negara merasakannya. Bahkan ada yang mengalami pertumbuhan ekonomi hingga minus 7.
"Karena itu hampir semua negara berebut investasi. Aliran uang masuk, kita rebutan semua," ucapnya.
Indonesia pun demikian, menginginkan investasi masuk sebesar-besarnya.
"Kita lupa, kita punya uang banyak. Tapi ditaruk di luar, di bawah kasur, di bawah bantal. Saya tahu semuanya," ucapnya.
"Misalnya Pak Edi, punya di Swiss berapa. Saya tahu. Karena komplit di kantong saya. Saya tidak bercanda, saya punya data-data itu," ungkapnya.
Jokowi mengaku kaget uang yang berada di luar negeri besar sekali. Karena itu untuk apa ribut, padahal Indonesia punya uang sendiri.
"Kita berjuang keras agar kita mendapatkan uang itu kembali. Karena itu kita buatkan UU Tax Amnesty," tuturnya.
(Baca juga: Jokowi Prediksi Peserta "Tax Amnesty" Melonjak pada Awal September 2016)