Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyanderaan Sudah Sebulan Lebih, Pelaku Ancam Bunuh WNI jika Uang Tebusan Tak Dikirim

Kompas.com - 28/07/2016, 14:00 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com — Keluarga anak buah kapal Tug Boat (TB) Charles, yang disandera kelompok militansi Abu Sayyaf di perairan Filipina, menerima telepon bernada ancaman dari para penyandera.

Istri salah satu sandera, Dian Megawati, mengatakan bahwa penyandera meminta untuk segera melaporkan telepon tersebut ke PT PP Rusianto Bersaudara selaku perusahaan kapal tersebut dan Pemerintah Indonesia untuk segera membayar tebusan.

"Saya sudah ditelepon sejak Selasa kemarin, saya sudah laporkan ke perusahaan. Kata perusahaan, kabar tersebut langsung diteruskan ke crisis centre di pusat," kata Mega, Kamis (28/7/2016).

Ia mengatakan, dalam komunikasi via kawat itu, penyandera mengancam akan segera membunuh sandera jika uang tebusan tidak segera dikirim.

Para penyandera mengatakan bahwa janji pembebasan dari perusahaan sudah terlalu lama dan tidak ada kejelasan pasti mengenai uang tebusan yang diminta.

"Mereka sudah tidak sabar, katanya sudah terlalu lama. Kalau sudah tidak ada kepastian, para sandera akan dibunuh satu per satu," ujarnya.

Mega sudah melaporkan kejadian itu berulang kali kepada perusahaan, tetapi hingga saat ini masih belum ada kabar baik.

Setelah telepon ancaman itu, kini semua keluarga ABK TB Charles yang menjadi sandera diliputi rasa cemas. Saat ini, Mega harus menenangkan keluarga suaminya yang berada di kampung.

"Jangan tanya bagaimana perasaan saya, tetapi tolong bantu saya untuk meneruskan berita ini sampai ke Presiden Jokowi," sebutnya.

Kabar tentang penyanderaan tujuh WNI asal Samarinda di perairan Filipina itu tersiar sejak 22 Juni 2016. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sempat menganggap kabar itu bohong. Namun, Kementerian Luar Negeri akhirnya memastikan bahwa benar ada ABK TB Charles yang disandera.

(Baca juga: Tujuh WNI Asal Samarinda Disandera Kelompok Militan Abu Sayyaf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com