Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI: NTT Pengirim TKI Ilegal Terbanyak ke Luar Negeri

Kompas.com - 29/06/2016, 19:09 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), menyambangi kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bertemu dengan ribuan mahasiswa yang hendak mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di masyarakat.

Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro kepada sejumlah wartawan, Rabu (29/6/2016) mengatakan, pihaknya mendatangi para mahasiswa tersebut, agar bisa dibekali untuk bisa mengkomunikasikan kepada masyarakat, tentang program-program yang dilakukan oleh kementerian maupun lembaga dalam hal ini BNP2TKI.

“Kita pandang bahwasanya untuk mahasiswa KKN yang terjun ke masyarakat, posisinya sangat strategis untuk bisa kita titipkan pesan kepada mereka, agar masyarakat yang mau berangkat menjadi TKI, bisa berangkat secara prosedural, kemudian tidak bisa dibohongi oleh calo. Kita minta agar urus dokumennya secara lengkap,” kata Subiantoro.

Pihaknya memilih mahasiswa Undana Kupang lanjut Subiantoro, karena NTT dikenal sebagai pengirim terbanyak pekerja ilegalnya. Calon tenaga Ilegal itu menjadi beban buat negara, karena ketika itu bermasalah, maka itu akan menjadi tanggung jawab negara untuk menyelesaikannya.

“Tenaga kerja dari NTT yang dikirim ke luar negeri ini, sekarang masih banyak penempatannya yang didominasi oleh tenaga tata laksana rumah tangga yang jumlahnya sekitar 60 persen. Padahal wilayah lain di Indonesia itu sudah berkurang karena tenaga kerja yang bekerja di bidang formal itu sudah semakin tinggi proporsinya. Bahkan tenaga kerja di daerah Sumatera itu sudah sekitar 90 persen sudah bekerja di sektor formal,”jelasnya.

“Teman-teman dari mahasiswa, kita harapkan nantinya bisa sebagai motivator, kemudian sebagai akselerator dan komunikator untuk bisa menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com