Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Ngurah Rai Mulai Ramai oleh Pemudik

Kompas.com - 29/06/2016, 12:22 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR KOMPAS.com - Arus mudik di terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah tampak ramai sepekan jelang Lebaran 2016, Rabu (29/6/2016).

Sejumlah calon penumpang ingin mudik lebih cepat agar santai dan mempunyai waktu banyak di tempat asalnya.

"Saya kan buka usaha sendiri di Bali, jadi gampang mau mudik kapan saja. Saya pilih hari ini, sekeluarga biar enggak ribet, biar santai," kata Nadia asal Makassar, Rabu (29/6/2016) di Tuban, Badung, Bali.

Demikian pula dengan Lukman asal Padang. Ia membeli tiket penerbangan hari ini agar tidak kehabisan seperti yang pernah dialami tahun lalu.

"Tahun lalu saya mudik pas Lebaran dua hari, kehabisan tiket. Makanya, mudik duluan deh," ujar Lukman.

Pengelola bandara telah menyiapkan posko terpadu Lebaran sejak 17 Juli 2016. Persiapan dilakukan bukan hanya untuk menyambut pemudik, tetapi juga wisatawan yang tengah menikmati liburan.

"Bali kan sebagai tujuan pariwisata, jadi tahun ini ada yang mudik Lebaran bersamaan dengan liburan sekolah," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Trikora Harjo.

PT Angkasa Pura I, Bandara Ngurah Rai menambah 226 penerbangan (extra flight) domestik dan internasional saat arus mudik dan balik Lebaran 2016.

Penambahan penerbangan dilakukan pada 24 Juni hingga 17 Juli 2016. Jumlah itu terdiri dari 215 penerbangan domestik yang menyediakan 38.548 kursi. Tujuannya adalah kota-kita besar di Jawa, seperti Surabaya, Bandung, dan Jakarta.

Adapun untuk penerbangan internasional sudah diajukan oleh dua maskapai Malaysia Airlines sebanyak 2 penebangan dan Chin Airlines sebanyak 9 penerbangan dengan ketersediaan sekitar 1.754 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com